33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:16 PM WIB

Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran 1,48 Persen

DENPASAR – Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali mencatat, angka pengangguran di Bali saat ini lebih banyak disumbang oleh lulusan SMK sebesar 1,48 persen.

Masih banyak lulusan SMK terutama SMK Perhotelan di Bali yang belum diterima kerja. Hal tersebut sesuai hasil peninjauan langsung ke sekolah-sekolah bersama gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan.

Karena itu, Disnaker dan ESDM Bali segera melakukan konsolidasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk merekrut calon tenaga kerja yang benar-benar miskin dari sembilan daerah secara adil dan merata.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan BP3TKI, Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), serta OPD terkait di Pemprov Bali.

Direncanakan pada Maret-April nanti sudah  selesai. “Perlu ada seleksi yang ketat. Selain memiliki kartu kuning, juga harus ada rekomendasi benar-benar miskin dari kabupaten/kota,” papar Kepala (Disnaker) dan ESDM Pemprov Bali, Luh Made Wiratmi.

“Bali baru pertama kali melaksanakan program ini di Indonesia. Kalau berhasil, kita akan diberikan kuota lebih banyak lagi,” tukasnya. 

DENPASAR – Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali mencatat, angka pengangguran di Bali saat ini lebih banyak disumbang oleh lulusan SMK sebesar 1,48 persen.

Masih banyak lulusan SMK terutama SMK Perhotelan di Bali yang belum diterima kerja. Hal tersebut sesuai hasil peninjauan langsung ke sekolah-sekolah bersama gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan.

Karena itu, Disnaker dan ESDM Bali segera melakukan konsolidasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk merekrut calon tenaga kerja yang benar-benar miskin dari sembilan daerah secara adil dan merata.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan BP3TKI, Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), serta OPD terkait di Pemprov Bali.

Direncanakan pada Maret-April nanti sudah  selesai. “Perlu ada seleksi yang ketat. Selain memiliki kartu kuning, juga harus ada rekomendasi benar-benar miskin dari kabupaten/kota,” papar Kepala (Disnaker) dan ESDM Pemprov Bali, Luh Made Wiratmi.

“Bali baru pertama kali melaksanakan program ini di Indonesia. Kalau berhasil, kita akan diberikan kuota lebih banyak lagi,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/