RadarBali.com – Awal tahun 2018 menjadi awal tumbuhnya semangat baru dari PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dalam mengembangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal ini dibuktikan melalui agenda rapat koordinasi (rakor) Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Rabu, (17/01) bertempat di kantor pusat BDP Bali.
Dalam rapat tersebut hadir beberapa perwakilan dari instansi dan dinas terkait, seperti perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional VIII Bali-Nusra, perwakilan Bank Indonesia (BI) Denpasar, Kepala Bappeda dan Litbang Provinsi Bali,
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali. Hadir pula para calon debitur penerima KUR tahun 2018.
Menurut Ketut Nurcahya selaku PLTS Direksi BPD Bali mengatakan KUR merupakan program yang dicanangkan pemerintah, dengan sumber dana sepenuhnya berasal dari dana bank dan adanya subsidi bunga termasuk pembayaran Iuran Jasa Penjaminan (IJP) dari pemerintah.
“Sebagai salah satu bank pelaksana KUR, kami memiliki komitmen untuk turut serta mendukung program pemerintah tesebut, yang sejalan dengan visi kami menjadi bank terkemuka dalam melayani UMKM untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Bali,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Hizbullah selaku pemimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional VIII Bali dan Nusra.
Ia mengatakan bahwa pecapaiaan BPD Bali sudah baik. “BPD itu nanti diarahkan kreditnya 65 persen produktif. Tapi untuk BPD Bali sebetulnya sudah cukup /yogbesar dibandingkan dengan BPD daerah lainnya.
Secara nasional rata-rata hanya 29 persen produktifnya. BPD Bali sudah di atas rata-rata nasional,” timpalnya.
Ia berharap semua target KUR BPD Bali tahun ini dapat tersalur semua. Dan berharap dana KUR dapat tepat sasaran.