33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:24 PM WIB

Ngaturang Buah, Cara Warga Sidatapa Bersyukur Setelah Panen Raya

BANJAR – Ada tradisi menarik yang dilangsungkan oleh masyarakat adat di Desa Pakraman Sidatapa, salah satu desa Bali Aga di Kecamatan Banjar. 

Krama di desa pakraman setempat, menghaturkan ribuan buah durian di Pura Bale Agung Desa Pakraman Sidatapa.

Ritual itu dilangsungkan sebagai wujud syukur atas panen raya yang berlangsung tahun ini. Tradisi itu dinamakan Ngaturang Buah. Tidak setiap waktu tradisi ini dilaksanakan.

Hanya saat panen raya saja dilaksanakan. Sehingga waktunya pun tak tentu. Tak bisa ditentukan dalam kalender masehi, pun dalam kalender saka.

Tradisi baru dilangsungkan bila sudah ada tanda-tanda panen buah akan berlangsung. Nah tahun ini, tradisi ngaturang buah dilangsungkan sejak Minggu (21/1) pagi.

Tradisi ini akan berlanjut pada Rabu (24/1) mendatang. Kemarin, sejak pagi ratusan warga adat telah mendatangi Pura Bale Agung.

Masing-masing membawa sedikitnya tiga butir buah durian. Para perempuan membawa durian dengan menempatkannya dalam besek.

Sementara para pria membawanya dengan menggunakan kisa, atau wadah ayam yang terbuat dari daun kelapa.

Total ada 835 kepala keluarga yang mengikuti ritual itu. Setiap kepala keluarga wajib menghaturkan minimal tiga buah durian.

Total ada 2.505 butir buah durian. Hal itu tak ubahnya seperti Festival Durian, yang mana terdapat durian dalam jumlah melimpah.

Bedanya, tradisi ini merupakan bagian dari ritual, belum pernah dipromosikan, dan belum pernah dijadikan atraksi pariwisata.

Itu baru buah durian saja. Belum termasuk buah lainnya. Tak sedikit warga yang juga menghaturkan buah rambutan, manggis, celuring, dan wani.

Sehingga suasana di Pura Bale Agung Sidatapa pagi kemarin benar-benar penuh dengan buah-buahan.

“Selain berterima kasih, tujuannya agar tumbuhan ini bisa tumbuh lebat di kemudian hari. Setelah upacara di Pura Bale Agung ini, baru dilanjutkan dengan upacara di kebun di rumah.

Kalau masyarakat mau melangsungkan upacara sebagai wujud syukur di pekarangan masing-masing, silahkan. Tapi tetap harus diawali dari Pura Bale Agung ini dulu,” ujar Penyarikan Desa Pakraman Sidatapa Made Parma kemarin.

BANJAR – Ada tradisi menarik yang dilangsungkan oleh masyarakat adat di Desa Pakraman Sidatapa, salah satu desa Bali Aga di Kecamatan Banjar. 

Krama di desa pakraman setempat, menghaturkan ribuan buah durian di Pura Bale Agung Desa Pakraman Sidatapa.

Ritual itu dilangsungkan sebagai wujud syukur atas panen raya yang berlangsung tahun ini. Tradisi itu dinamakan Ngaturang Buah. Tidak setiap waktu tradisi ini dilaksanakan.

Hanya saat panen raya saja dilaksanakan. Sehingga waktunya pun tak tentu. Tak bisa ditentukan dalam kalender masehi, pun dalam kalender saka.

Tradisi baru dilangsungkan bila sudah ada tanda-tanda panen buah akan berlangsung. Nah tahun ini, tradisi ngaturang buah dilangsungkan sejak Minggu (21/1) pagi.

Tradisi ini akan berlanjut pada Rabu (24/1) mendatang. Kemarin, sejak pagi ratusan warga adat telah mendatangi Pura Bale Agung.

Masing-masing membawa sedikitnya tiga butir buah durian. Para perempuan membawa durian dengan menempatkannya dalam besek.

Sementara para pria membawanya dengan menggunakan kisa, atau wadah ayam yang terbuat dari daun kelapa.

Total ada 835 kepala keluarga yang mengikuti ritual itu. Setiap kepala keluarga wajib menghaturkan minimal tiga buah durian.

Total ada 2.505 butir buah durian. Hal itu tak ubahnya seperti Festival Durian, yang mana terdapat durian dalam jumlah melimpah.

Bedanya, tradisi ini merupakan bagian dari ritual, belum pernah dipromosikan, dan belum pernah dijadikan atraksi pariwisata.

Itu baru buah durian saja. Belum termasuk buah lainnya. Tak sedikit warga yang juga menghaturkan buah rambutan, manggis, celuring, dan wani.

Sehingga suasana di Pura Bale Agung Sidatapa pagi kemarin benar-benar penuh dengan buah-buahan.

“Selain berterima kasih, tujuannya agar tumbuhan ini bisa tumbuh lebat di kemudian hari. Setelah upacara di Pura Bale Agung ini, baru dilanjutkan dengan upacara di kebun di rumah.

Kalau masyarakat mau melangsungkan upacara sebagai wujud syukur di pekarangan masing-masing, silahkan. Tapi tetap harus diawali dari Pura Bale Agung ini dulu,” ujar Penyarikan Desa Pakraman Sidatapa Made Parma kemarin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/