32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:42 PM WIB

Mimih…Jarang Pulang Kampung, Sekali Pulang Kampung Gantung Diri

SEMARAPURA– Warga Banjar Pangi Kanginan, Desa Pikat, Kecamatan Dawan digegerkan dengan meninggalnya salah seorang warganya Made Abdika, 54 dengan cara gantung diri di rumahnya kemarin.

Korban diketahui jarang menempati rumahnya di Banjar Pangi Kanginan itu dan selama ini lebih sering tinggal di Jalan Yeh Biu, Sesetan, Denpasar.

“Korban memang dikenal jarang pulang ke kampung karena sudah lama tinggal di Denpasar bersama keluarganya.

Rabu (24/1) lalu korban pulang kampung sendirian tanpa keluarganya yang lainnya,” ungkap Kaposek Dawan AKP I Kadek Suadnyana kemarin.

Meski pulang kampung tanpa ditemani keluarga, AKP Suadnyana mengungkapkan bahwa korban tidak sendiri karena pada saat itu ada dua orang buruh bangunan yang tinggal di rumah korban.

Kamis (25/1) sekitar pukul 07.30, salah seorang buruh bangunan, Komang Widiana, 38 asal Negara mencoba membangunkan korban dengan menggedor pintu kamar.

 “Karena tidak mendapat respons, akhirnya Widiana mencoba melihat keberadaan korban di kamar melalui kaca jendela,” terangnya.

Betapa kagetnya Widiana melihat korban sudah dalam kondisi menggantung dengan tali dililit di leher. Widiana pun kemudian memanggil rekan-rekannya sesama buruh bangunan.

 “Beberapa menit kemudian baru datang petugas dari tim medis Puskesmas Dawan 1, Polsek dan Pores. Dari tim medis melakukan pemeriksaan. Hasilnya, korban murni tewas gantung diri,” bebernya.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab korban akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya. “Anak dari korban tidak bisa menghubungi ayahnya sejak Rabu (24/1).

Telepon katanya tidak diangkat, SMS juga tidak dibalas. Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan menolak untuk di lakukan otopsi,” tandasnya.

SEMARAPURA– Warga Banjar Pangi Kanginan, Desa Pikat, Kecamatan Dawan digegerkan dengan meninggalnya salah seorang warganya Made Abdika, 54 dengan cara gantung diri di rumahnya kemarin.

Korban diketahui jarang menempati rumahnya di Banjar Pangi Kanginan itu dan selama ini lebih sering tinggal di Jalan Yeh Biu, Sesetan, Denpasar.

“Korban memang dikenal jarang pulang ke kampung karena sudah lama tinggal di Denpasar bersama keluarganya.

Rabu (24/1) lalu korban pulang kampung sendirian tanpa keluarganya yang lainnya,” ungkap Kaposek Dawan AKP I Kadek Suadnyana kemarin.

Meski pulang kampung tanpa ditemani keluarga, AKP Suadnyana mengungkapkan bahwa korban tidak sendiri karena pada saat itu ada dua orang buruh bangunan yang tinggal di rumah korban.

Kamis (25/1) sekitar pukul 07.30, salah seorang buruh bangunan, Komang Widiana, 38 asal Negara mencoba membangunkan korban dengan menggedor pintu kamar.

 “Karena tidak mendapat respons, akhirnya Widiana mencoba melihat keberadaan korban di kamar melalui kaca jendela,” terangnya.

Betapa kagetnya Widiana melihat korban sudah dalam kondisi menggantung dengan tali dililit di leher. Widiana pun kemudian memanggil rekan-rekannya sesama buruh bangunan.

 “Beberapa menit kemudian baru datang petugas dari tim medis Puskesmas Dawan 1, Polsek dan Pores. Dari tim medis melakukan pemeriksaan. Hasilnya, korban murni tewas gantung diri,” bebernya.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab korban akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya. “Anak dari korban tidak bisa menghubungi ayahnya sejak Rabu (24/1).

Telepon katanya tidak diangkat, SMS juga tidak dibalas. Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan menolak untuk di lakukan otopsi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/