DENPASAR – Kondisi perekonomian di Wilayah Karangasem kembali menggeliat. Meski belum normal 100 persen, geliat dunia usaha di Karangasem termasuk aktivitas pariwisata mulai tumbuh.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali Nengah Nurlaba mengungkapkan, perekonomian Karangasem tumbuh 40 persen setelah drop akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung.
Di Karangasem sendiri, terdapat 75 anggota Apindo. “Laporannya sudah mulai bangkit lagi. Kami harap seterusnya begitu,” tutur Nurlaba kemarin (25/1).
Sektor yang paling cepat tingkat pertumbuhannya adalah retail. Entah itu modern maupun konvensional. Selain retail, sektor pariwisata juga kembali menuju tahap normal.
“Kamar hotel sudah mulai terisi, tapi ini kan low season, jadi masih belum normal,” bebernya. Dampak Gunung Agung terhadap usaha di Bali secara keseluruhan hingga 60 persen.
ini mengacu dari laporan anggota Apindo Bali yang mencapai 500 dengan keaktifan anggota yang hanya 200 tersebut.
“Untuk jasa konstruksi masih belum, tapi Februari ini kemungkinan akan ada lelang,” jelasnya. Tahun 2018, ini, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi meningkat dari sebelumnya.
Terutama pada jasa ekspor yang sempat tertahan sudah mulai bergerak. Selain itu, dengan adanya acara IMF-World bank ini memberikan sumbangan terhadap perekonomian di Bali.
“Selain Pariwisata yang paling signifikan menerima dampaknya, ini juga akan berpengaruh pada usaha turunannya. Konsumsi makanan dan minuman akan meningkat,” kata Nurlaba.