DENPASAR – Berdasar survei, Bali United menjadi klub dengan pengeluaran terbanyak kelima musim ini.
Jumlah pengeluaran manajemen Serdadu Tridatu diprediksi sekitar Rp 17,4 miliar. Jumlah itu dihitung dari delapan pemain baru yang direkrut musim ini dan perpanjangan kontrak pemain lama.
Dari delapan pemain baru, Ilija Spasojevic dan Demerson Bruno Costa menjadi yang termahal jika dilihat dari situs transfermarkt.com.
Keduanya sama-sama memiliki nilai kontrak sebesar EUR 200.000 atau setara dengan Rp 3,250 miliar. Kantong Bali United makin kempes jika manajemen menggaet Bali Andik Vermansyah.
Pasalnya, harga Andik Vermansyah terbilang “sedikit” mahal. Berdasar situs transfermarkt.com, Andik dibanderol dengan harga EUR 125.000 atau setara dengan Rp 2 miliar.
Namun, berdasar sejumlah pemberitaan, harga Andik diklaim mencapai Rp 3,5 miliar. “Bisa saja kami merekrut Andik.
Bahkan, kami bisa kok merekrut RVP (Robin van Persie) atau Neymar. Kami siap saja. Tapi, apakah (supporter) siap dengan harga tiket naik,” beber CEO Bali United Yabes Tanuri
Menurutnya, dalam bisnis sisi suplay and demand harus diperhitungkan secara matang. “Jangan sampai lebih banyak demand, bisa tidak berimbang kas perusahaan,” paparnya.
Benarkah, Bali United menjadi klub terboros? Yabes Tanuri menampiknya. “Coba saja tanyakan ke mereka yang membuat survei.
Saya tidak tahu mereka dapatnya darimana. Semua tahu kalau kami tidak pernah membuka pernyataan mengenai angka apapun,” pungkasnya.
Dilansir dari pakarbola.id, Bali United berada di peringkat kelima klub terboros. Musim ini, Bali United sudah merogoh kocek hingga Rp 17,4 miliar untuk mendapatkan pemain baru.
Di atasnya ada PSM Makassar dengan pengeluaran Rp 18,8 miliar, Mitra Kukar di peringkat ketiga dengan Rp 19,2 miliar, Persija Jakarta Rp 23,3 miliar, dan yang paling boros Sriwijaya FC dengan pengeluaran Rp 27,6 miliar.