RadarBali.com– Ada kabar gembira bagi petani yang mengeluh hasil panennya menurun secara berkala.
Bahkan, ada yang mengalami dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah penurunan tingkat kesuburan tanah.
Selama lebih dari 30 tahun pertanian di Indonesia memang telah berubah, dari cara tradisional menjadi semakin modern.
Celakanya, pemakaian bahan-bahan kimia pun semakin beragam digunakan.
Baik dalam bahan pupuk, pestisida, fungisida, alat pertanian, dan lainnya.
Akumulasi dari bahan-bahan tersebut disinyalir menjadi salah satu bahan pencemar yang menurunkan kesuburan tanah.
Akibatnya, produktivitas lahan pertanian semakin menurun dan pendapatan petani berkurang.
Untung, kini ada solusi dari PT Sinar Malynio SAE, produsen Pupuk Kujang.
Benarkah? ’’Menanam dengan menggunakan konsep Pupuk Berimbang dapat menjadi solusi untuk mengembalikan kesuburan tanah,’’ kata Pimpinan Wilayah Bali PT Sinar Malynio SAE, Bayu Dharma, dalam rilisnya, kemarin (26/1).
Lebih lanjut dipaparkan, kandungan-kandungan alami dalam Pupuk Berimbang dapat perlahan memperbaiki struktur dan kandungan dalam tanah.
Yakni, dengan memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang organik dan kembali pada alam.
Hal ini diharapkan terjadi perubahan yang signifikan terhadap wajah pertanian Indonesia.
Guna memberikan edukasi mengenai Pupuk Berimbang tersebut, maka pihaknya mengadakan sosialisasi dan pelatihan yang akan diselenggarakan selama tiga hari.
Yakni, dari 29 sampai dengan 31 Januari 2018 di Hotel Santika, Kuta, Bali.
Sosialisasi dan pelatihan ini sekaligus akan menjadi suatu awal bagi perbaikan kesuburan tanah, khususnya di wilayah Bali.
’’Dalam kegiatan ini sekaligus akan dipilih distributor Pupuk Berimbang di masing-masing tingkat kabupaten,’’ pungkasnya. (djo)