DENPASAR – Kehadiran Cokorda Pemecutan atau Cok Pemecutan dalam deklarasi paket Wayan Koster – Cok Ace (Koster – Ace) di Mengwi, beberapa waktu lalu membuat gaduh internal Partai Golkar.
Sebab, sebagai sesepuh partai berlambang beringin di Bali, langkah Cok Pemecutan di luar dugaan.
Para petinggi Golkar di Bali pun kabarnya langsung merapatkan barisan usai kehadiran Cok Pemecutan di Mengwi.
Sekretaris DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry menyatakan Cok Pemecutan tetap sebagai tokoh dan kader Golkar.
Para petinggi Golkar juga memastikan tidak akan mempertanyakan langkah dari Cokorda Pemecutan. Bahkan partai juga tidak akan meminta klarifikasi.
“Kedatangan Cok Pemecutan dalam acara itu (deklarasi Koster – Ace) tidak masalah dan tidak perlu dipermasalahkan. Bagi kami biasa saja, tidak ada yang perlu diklarifikasi,” kata Sugawa.
Politikus asal Banyuwatis, Buleleng, itu menyebut kehadiran Cok Pemecutan sebagai Penglingsir Puri Pemecutan.
Tidak hadir dengan kapasitas sebagai politisi Golkar. Cokorda Pemecutan sebagai tokoh partai dan tokoh puri biasa menghadiri undangan semua pihak.
“Misal dulu pernah diundang dalam acara Amin Rais, tetap Cokorda hadir dan tidak masalah. Sudah biasa beliau, tokoh diundang masak tidak hadir,” tangkisnya.
Politisi bersuara berat itu juga tidak mempermasalahkan sikap penglingsir Puri Carangsari, Petang yang juga sesepuh Golkar, IG Ngurah Alit Yudha yang menerima kedatangan Koster didampingi Bupati Giri Prasta.
Menurut Sugawa, sebagai tuan rumah Alit Yudha berkewajiban menyambut tamu dengan baik.
“Semua ini tidak berimbas terhadap partai serta tidak mengganggu soliditas partai. Apa yang terjadi baik dari Ida Cokorda Pemecutan dan Gusti Alit Yudha tidak ada mengganggu soliditas partai,” klaimnya.