NEGARA – Warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, mencurigai aktivitas ilegal pencurian pasir laut di timur Setra Yehembang hingga dekat Pura Rambut Siwi dan di sebelah barat Setra Yehembang.
Kecurigaan warga muncul lantaran menemukan jejak bekas galian dan belas ban mobil di sekitar lokasi pencurian.
Kecurigaan warga tersebut bukan tanpa alasan. Setahun lalu, pencurian pasir laut marak terjadi di pesisir pantai Desa Yehembang.
Termasuk di lokasi yang saat ini dicurigai warga jadi lokasi pengambilan pasir secara ilegal. “Ada bekas ban di pasir, kami yakin ada kendaraan yang lewat ambil pasir,” kata Wayan Wiasa, warga setempat.
Aksi pencurian pasir laut tersebut diduga dilakukan pada malam hari agar tidak diketahui warga dan diprotes lagi seperti sebelumnya.
Pasir yang dikumpulkan di pinggir pantai lalu dinaikkan ke mobil malam hari. Warga mulai curiga karena sering ada bekas mobil di sekitar pantai. Bekasnya juga baru.
“Lokasinya sepi. Karena jarang ada warga datang, apalagi malam hari,” tambahnya. Wiasa yang pecalang ini menduga pelaku pencurian pasir laut adalah warga sekitar.
Warga sudah berupaya mengantisipasi pencurian pasir laut ini dengan pengawasan di seluruh pantai yang rawan pencurian pasir laut.
Tapi para pelaku selalu lolos dari pengawasan karena megamb pasir malam hari, saat tidak ada lagi yang mengawasi.
“Warga resah dengan pencurian pasir laut ini karena lokasinya sudah kena abrasi. Kalau pasirnya terus dicuri semakin parah lagi abrasinya,” pungkasnya.