25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:01 AM WIB

Korban Rabies di Tejakula Meninggal, Distan Siapkan Langkah Eliminasi

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan langkah eliminasi anjing liar di Desa Tejakula.

Langkah itu diharapkan bisa mengurangi potensi penyebaran virus rabies, terutama di kalangan hewan penyebar rabies (HPR).

Penyebaran virus rabies terindikasi masih tinggi, mengingat populasi HPR di Desa Tejakula cukup tinggi.

Dinas Pertanian Buleleng bersama aparat desa, sudah sepakat melakukan eliminasi pada Jumat (9/2) mendatang.

Eleminasi akan dilakukan di Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula. Wilayah ini sengaja dipilih karena Ketut Wijaya, 50, korban suspect rabies, tinggal disini.

Korban juga diduga digigit anjing di wilayah ini. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Wayan Susila mengaku sudah sempat menjajagi lokasi.

Hasil penjajagan sementara, Desa Tejakula – khususnya Banjar Dinas Kajanan – sangat rentan dengan penyebaran virus rabies.

Alasannya pola pemeliharaan warga terhadap hewan penyebar rabies, utamanya anjing, tidak bertanggungjawab.

“Kami sempat keliling dengan aparat desa di daerah itu. Cara pemeliharaannya longgar. Banyak yang dilepasliarkan. Di daerah itu memang perlu ditata cara pemeliharaannya,” kata Susila.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketut Wijaya, 50, warga Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Buleleng, Kamis (1/2) dini hari.

Korban meninggal dengan status suspect rabies. Mendiang diduga sempat digigit anjing liar pada November 2017 lalu pada betis kiri.

Sayangnya kasus gigitan itu tidak pernah dilaporkan, sehingga korban tak pernah mendapat suntikan vaksin anti rabies.

SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng menyiapkan langkah eliminasi anjing liar di Desa Tejakula.

Langkah itu diharapkan bisa mengurangi potensi penyebaran virus rabies, terutama di kalangan hewan penyebar rabies (HPR).

Penyebaran virus rabies terindikasi masih tinggi, mengingat populasi HPR di Desa Tejakula cukup tinggi.

Dinas Pertanian Buleleng bersama aparat desa, sudah sepakat melakukan eliminasi pada Jumat (9/2) mendatang.

Eleminasi akan dilakukan di Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula. Wilayah ini sengaja dipilih karena Ketut Wijaya, 50, korban suspect rabies, tinggal disini.

Korban juga diduga digigit anjing di wilayah ini. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Wayan Susila mengaku sudah sempat menjajagi lokasi.

Hasil penjajagan sementara, Desa Tejakula – khususnya Banjar Dinas Kajanan – sangat rentan dengan penyebaran virus rabies.

Alasannya pola pemeliharaan warga terhadap hewan penyebar rabies, utamanya anjing, tidak bertanggungjawab.

“Kami sempat keliling dengan aparat desa di daerah itu. Cara pemeliharaannya longgar. Banyak yang dilepasliarkan. Di daerah itu memang perlu ditata cara pemeliharaannya,” kata Susila.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketut Wijaya, 50, warga Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Buleleng, Kamis (1/2) dini hari.

Korban meninggal dengan status suspect rabies. Mendiang diduga sempat digigit anjing liar pada November 2017 lalu pada betis kiri.

Sayangnya kasus gigitan itu tidak pernah dilaporkan, sehingga korban tak pernah mendapat suntikan vaksin anti rabies.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/