SINGARAJA – Musibah longsor di Kabupaten Buleleng, kembali merusak akses infrastruktur. Kali ini ruas jalan Tamblingan-Desa Gesing di Kecamatan Banjar, ambrol digerus longsor.
Dampaknya, kendaraan roda empat tidak bisa melintas karena akses jalan terlalu sempit. Jalan tersebut rusak pada Jumat (2/2) malam, setelah hujan intensitas sedang mengguyur wilayah Desa Munduk dan sekitarnya.
Jalan yang baru diaspal dengan kualitas hotmix dua tahun lalu itu, langsung tergerus. Panjang jalan yang amblas, mencapai 17 meter. Kini jalan hanya tersisa separonya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya mengatakan, jalan tersebut merupakan ruas alternatif warga Desa Gesing menuju Denpasar.
Meski jalur alternatif, ada ratusan kepala keluarga yang memanfaatkan jalan itu. Mereka juga tinggal di sisi jalan tersebut.
Untuk sementara kendaraan roda empat tak disarakan melintasi jalan tersebut, karena terlalu beresiko.
“Kami tidak mengizinkan kendaraan roda empat lewat sini. Terlalu riskan, dan beresiko memicu kerusakan lanjutan. Kami sudah pasang rambu jalan, agar tidak ada mobil yang melintas,” tegas Suparta kemarin.
Pemerintah juga mengaku sudah melakukan penghitungan biaya perbaikan yang akan dihabiskan. Dari penghitungan sementara, biaya perbaikan menghabiskan dana sedikitnya Rp 200 juta.
Alasannya, perbaikan yang dilakukan bukan sekadar membuat senderan. Namun harus membuat konstruksi beton bertulang.
“Harus konstruksi beton bertulang. Kalau tidak begitu, ya amblas lagi karena lokasinya memang rentan longsor. Kami usulkan perbaikannya pada APBD Perubahan 2018,” imbuh Suparta.
Untuk diketahui, rentetan musibah yang terjadi di Buleleng sejak dua pekan terakhir, memicu kerusakan beberapa akses infrastruktur.
Di antaranya ruas jalan Desa Pedawa-Insakan, serta ruas jalan Desa Cempaga-Asah Gobleg. Untuk memperbaiki dua ruas jalan itu, pemerintah harus mengalokasikan anggaran hingga Rp 800 juta.
Ruas jalan Pedawa-Insakan, akan mendapat prioritas perbaikan. Alasannya ruas jalan itu akses utama perekonomian warga untuk membawa hasil kebun ke pasar.
Selain itu ruas jalan tersebut juga akses utama anak-anak sekolah menuju SMPN 4 Banjar yang ada di Banjar Dinas Insakan, Desa Pedawa.