SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng tengah menguji benih padi varietas baru. Benih padi itu adalah varietas Inpari Sidenuk.
Benih ini rencananya akan ditanam pada lahan seluas enam hektare dan diharapkan bisa dikembangkan ke seluruh Buleleng.
Untuk tahap awal, benih padi unggul ini akan ditanam di Balai Benih Utama (BBU) Padi Tangguwisia pada lahan seluas 1,5 hektare.
Penanaman sudah dilakukan, Sabtu (3/2) pagi. Selanjutnya bibit unggul ini juga akan ditanam di Subak Banjar Tengah, Desa Tukadmungga, dengan memanfaatkan lahan seluas 4,5 hektare.
Benih jenis ini disebut memiliki berbagai keunggulan. Padi disebut tahan rebah dan memiliki tingkat kerontokan sedang.
Tekstur nasi yang dihasilkan pun pulen, sehingga dipastikan diminati di pasaran lokal. Benih ini juga disebut tahan dengan serangan wereng batang coklat.
Selain itu padi ini juga tahan dengan beberapa jenis penyakit. Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra mengatakan,
pengembangan padi varietas baru ini merupakan hasil kerjasama antara Badan Teknologi Atom Nasional (Batan) dengan Pemkab Buleleng.
Untuk tahap awal, padi ini hanya dikembangkan pada lahan seluas enam hektare saja. “Kami ingin menunjukkan contoh dan keunggulannya seperti apa. Harapannya tentu padi varietas ini bisa digunakan seluruh petani di Buleleng,” kata Swatantra.
Menurutnya, varietas padi ini bisa memberikan hasil hingga 9,1 ton gabah kering giling per hektare.
Sedangkan varietas padi lainnya, pada umumnya hanya memberikan hasil hingga tujuh ton gabah kering giling per hektare.
“Mudah-mudahan bisa memberikan hasil maksimal. Apabila cuaca mendukung dan perlakuannya tepat, kami optimistis bisa dapat hasil maksimal.
Sekarang kita hanya bisa menunggu dan melihat. Jika lancar, pekan kedua bulan Mei sudah bisa kita lihat hasil panennya,” demikian Swatantra.