25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:59 AM WIB

Depresi, Dewa Kade Gantung Diri Pakai Baju Adat dan Slayer Bali United

GIANYAR – Kasus bunuh diri kembali terjadi. Sabtu lalu (3/2) pukul 13.30, keluarga Dewa Ketut Suambawa di Banjar Sengguan,

Desa Singapadu Kecamatan Sukawati dikagetkan dengan jasad Dewa Kade Putrayasa, 34, tergantung di dalam kamarnya.

Saat gantung diri, korban Putrayasa ini mengenakan pakaian adat. Kanitreskrim Polsek Sukawati, AKP Ida Bagus Mas Kencana menyatakan, kematian korban ini disebabkan masalah sosial.

“Korban depresi berat, makanya gantung diri,” ujar AKP Mas Kencana kemarin. Kepolisian belum bisa memastikan apa motif Putrayasa nekat mengakhiri hidupnya.

Namun ada dugaan sementara jika korban ini ada masalah dengan cinta. “Apakah karena pacar atau apa. Kami masih cari tahu keluarganya,” terangnya.

Menurut informasi yang dihimpun koran ini, kedua orang tua Putrayasa tidak melihat anaknya di tengah keluarga.

Karena sampai siang anaknya belum bangun, maka sang ayah berinisiatif membangunkan Putrayasa. Panggilan yang dilayangkan tidak dibalas, bahkan pintu kamar terkunci dari dalam.

Pihak keluarga lalu mencongkel pintu menggunakan linggis.  Putrayasa pun ditemukan telah gantung diri mengenakan pakaian adat.

Tampak di leher korban, juga mengenakan slayer klub kebanggaan Bali United (BU). Slayer dileher itu tampak terlilit oleh tali plastik sepanjang 1 meter berwarna biru.

Pihak keluarga kemudian mengevakuasi Putrayasa. Tak berselang lama, kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Sukawati tiba di lokasi kejadian.

Setelah memasang garis polisi di kamar itu, ditemukan beberapa data. Yakni pintu lemari di dalam kamar dalam keadaan terbuka. Dan televisi di dalam kamar juga hidup. Posisi tempat tidur juga acak-acakan.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan. Atas kejadian itu, pihak keluarga telah merelakan kepergian Putrayasa.

GIANYAR – Kasus bunuh diri kembali terjadi. Sabtu lalu (3/2) pukul 13.30, keluarga Dewa Ketut Suambawa di Banjar Sengguan,

Desa Singapadu Kecamatan Sukawati dikagetkan dengan jasad Dewa Kade Putrayasa, 34, tergantung di dalam kamarnya.

Saat gantung diri, korban Putrayasa ini mengenakan pakaian adat. Kanitreskrim Polsek Sukawati, AKP Ida Bagus Mas Kencana menyatakan, kematian korban ini disebabkan masalah sosial.

“Korban depresi berat, makanya gantung diri,” ujar AKP Mas Kencana kemarin. Kepolisian belum bisa memastikan apa motif Putrayasa nekat mengakhiri hidupnya.

Namun ada dugaan sementara jika korban ini ada masalah dengan cinta. “Apakah karena pacar atau apa. Kami masih cari tahu keluarganya,” terangnya.

Menurut informasi yang dihimpun koran ini, kedua orang tua Putrayasa tidak melihat anaknya di tengah keluarga.

Karena sampai siang anaknya belum bangun, maka sang ayah berinisiatif membangunkan Putrayasa. Panggilan yang dilayangkan tidak dibalas, bahkan pintu kamar terkunci dari dalam.

Pihak keluarga lalu mencongkel pintu menggunakan linggis.  Putrayasa pun ditemukan telah gantung diri mengenakan pakaian adat.

Tampak di leher korban, juga mengenakan slayer klub kebanggaan Bali United (BU). Slayer dileher itu tampak terlilit oleh tali plastik sepanjang 1 meter berwarna biru.

Pihak keluarga kemudian mengevakuasi Putrayasa. Tak berselang lama, kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Sukawati tiba di lokasi kejadian.

Setelah memasang garis polisi di kamar itu, ditemukan beberapa data. Yakni pintu lemari di dalam kamar dalam keadaan terbuka. Dan televisi di dalam kamar juga hidup. Posisi tempat tidur juga acak-acakan.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan. Atas kejadian itu, pihak keluarga telah merelakan kepergian Putrayasa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/