28.4 C
Jakarta
19 September 2024, 23:03 PM WIB

Diterjang Bencana, BPBD Siapkan Santunan Rp 15 Juta Bagi Korban Tewas

SINGARAJA – Bencana tanah longsor, dan banjir bandang yang terjadi di Buleleng, tidak hanya merengut harta benda, tetapi juga nyawa.

Tercatat, ada tiga orang yang meninggal dunia akibat tertimbun senderan saat cuaca sedang buruk terjadi di Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng.

BPBD Provinsi Bali pun memberikan perhatian lebih atas bencana yang terjadi di Bumi Panji Sakti. “Kami melakukan pendataan

terhadap fasilitas yang rusak akibat bencana, termasuk juga korban jiwa” ujar Dewa Made Indra selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali.

Untuk yang meninggal, katanya, pihaknya sudah memproses bantuan santunan yang nilainya mencapai Rp 15 juta per orang.

“Kecil, tapi itu sekadar ungkapan belasungkawa dari pemerintah kepada rakyatnya. Untuk rumah yang rusak, semuanya akan kami bantu,” janjinya saat ditemui Jawa Pos Radar Bali di Kaliasem, Buleleng.

Namun, bantu tersebut bukan dalam arti kata penuh. Bantu dalam arti pihaknya akan melihat tingkat kerusakan yang terjadi.

Kemudian kondisi yang bersangkutan, sehingga pihaknya bisa mengetahui seberapa dana yang bisa dibantu oleh pemerintah.

“Kecuali, rumah yang bersangkutan habis total, hanyut, baru kami bantu,” tuturnya. Terkait uang santunan meninggal karena bencana tersebut, prosesnya juga tidak lama.

Pihaknya hanya menunggu laporan, kemudian melakukan cek data dan kelengkapan seperti KTP dan ahli warisnya.

Bila hal tersebut sudah terpenuhi, pihaknya menyebut prosesnya hanya perlu satu minggu. 

SINGARAJA – Bencana tanah longsor, dan banjir bandang yang terjadi di Buleleng, tidak hanya merengut harta benda, tetapi juga nyawa.

Tercatat, ada tiga orang yang meninggal dunia akibat tertimbun senderan saat cuaca sedang buruk terjadi di Lingkungan Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa, Buleleng.

BPBD Provinsi Bali pun memberikan perhatian lebih atas bencana yang terjadi di Bumi Panji Sakti. “Kami melakukan pendataan

terhadap fasilitas yang rusak akibat bencana, termasuk juga korban jiwa” ujar Dewa Made Indra selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali.

Untuk yang meninggal, katanya, pihaknya sudah memproses bantuan santunan yang nilainya mencapai Rp 15 juta per orang.

“Kecil, tapi itu sekadar ungkapan belasungkawa dari pemerintah kepada rakyatnya. Untuk rumah yang rusak, semuanya akan kami bantu,” janjinya saat ditemui Jawa Pos Radar Bali di Kaliasem, Buleleng.

Namun, bantu tersebut bukan dalam arti kata penuh. Bantu dalam arti pihaknya akan melihat tingkat kerusakan yang terjadi.

Kemudian kondisi yang bersangkutan, sehingga pihaknya bisa mengetahui seberapa dana yang bisa dibantu oleh pemerintah.

“Kecuali, rumah yang bersangkutan habis total, hanyut, baru kami bantu,” tuturnya. Terkait uang santunan meninggal karena bencana tersebut, prosesnya juga tidak lama.

Pihaknya hanya menunggu laporan, kemudian melakukan cek data dan kelengkapan seperti KTP dan ahli warisnya.

Bila hal tersebut sudah terpenuhi, pihaknya menyebut prosesnya hanya perlu satu minggu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/