32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:04 PM WIB

Hasil Survei Badan Promosi Pariwisata, Wisman AS Doyan Wisata Air

DENPASAR – Ada oleh-oleh yang dibawa Dinas Pariwisata Badung dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) usai promosi wisata ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Salah satunya yakni pentingnya pelaku pariwisata di Bali mengetahui karakter wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Bali. Seperti wisman asal Amerika Serikat (AS), misalnya.

“Wisatawan AS yang datang ke Bali cenderung lebih suka wisata air seperti diving, snorkeling, surfing, dan kegiatan alam lainnya,” ujar Anggota Penentu Kebijakan BPPD Badung Ni Made Eka Mahadewi.

Karena itu, menurut dia, penting pelaku wisata mengetahui karakteristik wisatawan tiap-tiap negara. Pasalnya, karakter mereka bisa berbeda-beda.

Karakter wisatawan asal Amerika tentu berbeda dengan Eropa. Apalagi, Amerika dengan Asia, dan Afrika. Sangat kontras perbedaannya.

Berdasar data statistik pariwisata AS tahun 2016, jumlah warga negeri Paman Sam yang bepergian ke Eropa mencapai 13,6 juta orang, Karibia 7,3 juta, Asia 5,3 juta, Amerika Tengah 2,9 juta, dan Timur Tengah 2,1 juta.

Sementara yang ke Amerika Selatan 2 juta, Oceania 700 ribu, dan Afrika sebanyak 300 ribu orang. “Jika diasumsikan yang berkunjung ke Bali hanya wisatawan AS, maka hanya sebanyak 3,2 persen wisatawan AS yang berkunjung ke Bali,” sebutnya.

Menurutnya, karakteristik penduduk AS yang melakukan perjalanan luar negeri didominasi untuk tujuan liburan sebanyak 53 persen.

27 persen untuk mengunjungi teman dan relasi.Sedangkan untuk tujuan bisnis sebesar 10 persen dan konvensi sebanyak 3 persen.

72 persen penduduk AS melakukan perjalanan melalui 10 bandara besar. Sementara empat kota terbesar sumber wisatawan AS adalah New York, Los Angeles, Seattle, dan Houston.

Keputusan perjalanan ke luar negeri penduduk AS dilakukan melalui airline sebanyak 39 persen, internet booking service 31 persen dan melalui agen perjalanan hanya sebesar 18 persen. “Paling tinggi melalui online,” terang dia.

Dari berbagai informasi karakteristik tersebut, kata Mahadewi, dapat diketahui bahwa penduduk AS yang melakukan perjalanan luar negeri banyak dipengaruhi oleh informasi wisata yang diberikan oleh pihak airline. 

DENPASAR – Ada oleh-oleh yang dibawa Dinas Pariwisata Badung dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) usai promosi wisata ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Salah satunya yakni pentingnya pelaku pariwisata di Bali mengetahui karakter wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Bali. Seperti wisman asal Amerika Serikat (AS), misalnya.

“Wisatawan AS yang datang ke Bali cenderung lebih suka wisata air seperti diving, snorkeling, surfing, dan kegiatan alam lainnya,” ujar Anggota Penentu Kebijakan BPPD Badung Ni Made Eka Mahadewi.

Karena itu, menurut dia, penting pelaku wisata mengetahui karakteristik wisatawan tiap-tiap negara. Pasalnya, karakter mereka bisa berbeda-beda.

Karakter wisatawan asal Amerika tentu berbeda dengan Eropa. Apalagi, Amerika dengan Asia, dan Afrika. Sangat kontras perbedaannya.

Berdasar data statistik pariwisata AS tahun 2016, jumlah warga negeri Paman Sam yang bepergian ke Eropa mencapai 13,6 juta orang, Karibia 7,3 juta, Asia 5,3 juta, Amerika Tengah 2,9 juta, dan Timur Tengah 2,1 juta.

Sementara yang ke Amerika Selatan 2 juta, Oceania 700 ribu, dan Afrika sebanyak 300 ribu orang. “Jika diasumsikan yang berkunjung ke Bali hanya wisatawan AS, maka hanya sebanyak 3,2 persen wisatawan AS yang berkunjung ke Bali,” sebutnya.

Menurutnya, karakteristik penduduk AS yang melakukan perjalanan luar negeri didominasi untuk tujuan liburan sebanyak 53 persen.

27 persen untuk mengunjungi teman dan relasi.Sedangkan untuk tujuan bisnis sebesar 10 persen dan konvensi sebanyak 3 persen.

72 persen penduduk AS melakukan perjalanan melalui 10 bandara besar. Sementara empat kota terbesar sumber wisatawan AS adalah New York, Los Angeles, Seattle, dan Houston.

Keputusan perjalanan ke luar negeri penduduk AS dilakukan melalui airline sebanyak 39 persen, internet booking service 31 persen dan melalui agen perjalanan hanya sebesar 18 persen. “Paling tinggi melalui online,” terang dia.

Dari berbagai informasi karakteristik tersebut, kata Mahadewi, dapat diketahui bahwa penduduk AS yang melakukan perjalanan luar negeri banyak dipengaruhi oleh informasi wisata yang diberikan oleh pihak airline. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/