24.1 C
Jakarta
18 September 2024, 7:42 AM WIB

Respons Serangan Kubu Koster – Ace, KRB Sasar Kader PDIP Tak Militan

DENPASAR – Manuver partai politik pendukung paket Wayan Koster – Cok Ace (Koster – Ace) untuk merebut kemenangan di Kota Denpasar

mendapat respons cepat dari partai pendukung paket IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra – Kerta).

Partai politik pendukung Mantra – Kerta yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) langsung merapatkan barisan kemarin (5/2).

Pentolan KRB di Kota Denpasar seperti Wayan Mariyana Wandhira (Ketua DPD II Golkar Denpasar); Made Mulyawan Arya (Ketua DPC Gerindra Denpasar),

Hilmun Nabi (PKS Denpasar) serta I Dewa Nyoman Budiasa (Ketua DPD Nasdem Denpasar) berkumpul menemui Sudikerta.

Selama hampir dua jam mereka merundingkan strategi untuk mengamankan Kota Denpasar dari gempuran rival.

Wandhira dan anggota KRB mengaku sadar rival mereka yakni Koster – Ace sudah melakukan pergerakan masif.

“Pertemuan tadi sangat dinamis. Kami bicara dari hati ke hati. Kami tidak muluk-muluk, target minimal kami menang 60 – 65 persen,” ujar Wandhira diwawancarai usai pertemuan. 

Dijelaskan Wandhira, target kemenangan yang ditentukan sangat realistis. Dia sadar kekuatan PDIP sebagai pengusung Koster – Ace cukup besar.

Perolehan suara PDIP di Denpasar sebesar 40 persen pada pemilu lalu. Namun, dia yakin dari kekuatan 40 persen PDIP itu ada potensi tersembunyi yang bisa digarap.

“Di dalam kekuatan 40 persen PDIP itu tidak semua militan. Banyak yang militan, tapi ada juga yang tidak militan dan lebih memilih figur saat Pilgub Bali.

Nah, yang tidak militan dan memilih figur itulah yang akan kami garap,” imbuh anggota DPRD Kota Denpasar itu.

Keunggulan lain bila berhitung perolehan kursi di parlemen Denpasar. Parpol pengusung Koster – Ace di DPRD Kota Denpasar memiliki 22 kursi.

Sedangkan KRB mempunyai 23 kursi. Meski hanya unggul 1 kursi, bisa dijadikan modal berharga. KRB semakin yakin menang di Denpasar karena kondisi partai koalisi saat ini sangat solid.

Bahkan, pergerakan partai koalisi sudah mulai menyentuh kelompok masyarakat dan para seniman serta budayawan. Kondisi stabil tersebut yang akan terus dipelihara hingga pemilihan 27 Juni nanti. 

DENPASAR – Manuver partai politik pendukung paket Wayan Koster – Cok Ace (Koster – Ace) untuk merebut kemenangan di Kota Denpasar

mendapat respons cepat dari partai pendukung paket IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra – Kerta).

Partai politik pendukung Mantra – Kerta yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB) langsung merapatkan barisan kemarin (5/2).

Pentolan KRB di Kota Denpasar seperti Wayan Mariyana Wandhira (Ketua DPD II Golkar Denpasar); Made Mulyawan Arya (Ketua DPC Gerindra Denpasar),

Hilmun Nabi (PKS Denpasar) serta I Dewa Nyoman Budiasa (Ketua DPD Nasdem Denpasar) berkumpul menemui Sudikerta.

Selama hampir dua jam mereka merundingkan strategi untuk mengamankan Kota Denpasar dari gempuran rival.

Wandhira dan anggota KRB mengaku sadar rival mereka yakni Koster – Ace sudah melakukan pergerakan masif.

“Pertemuan tadi sangat dinamis. Kami bicara dari hati ke hati. Kami tidak muluk-muluk, target minimal kami menang 60 – 65 persen,” ujar Wandhira diwawancarai usai pertemuan. 

Dijelaskan Wandhira, target kemenangan yang ditentukan sangat realistis. Dia sadar kekuatan PDIP sebagai pengusung Koster – Ace cukup besar.

Perolehan suara PDIP di Denpasar sebesar 40 persen pada pemilu lalu. Namun, dia yakin dari kekuatan 40 persen PDIP itu ada potensi tersembunyi yang bisa digarap.

“Di dalam kekuatan 40 persen PDIP itu tidak semua militan. Banyak yang militan, tapi ada juga yang tidak militan dan lebih memilih figur saat Pilgub Bali.

Nah, yang tidak militan dan memilih figur itulah yang akan kami garap,” imbuh anggota DPRD Kota Denpasar itu.

Keunggulan lain bila berhitung perolehan kursi di parlemen Denpasar. Parpol pengusung Koster – Ace di DPRD Kota Denpasar memiliki 22 kursi.

Sedangkan KRB mempunyai 23 kursi. Meski hanya unggul 1 kursi, bisa dijadikan modal berharga. KRB semakin yakin menang di Denpasar karena kondisi partai koalisi saat ini sangat solid.

Bahkan, pergerakan partai koalisi sudah mulai menyentuh kelompok masyarakat dan para seniman serta budayawan. Kondisi stabil tersebut yang akan terus dipelihara hingga pemilihan 27 Juni nanti. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/