TUKADMUNGGA – Kualitas tanggul penahan abrasi di Pantai Happy, Desa Tukadmungga, dipertanyakan. Pasalnya tanggul itu baru tuntas dikerjakan sebulan lalu.
Kini tanggul tersebut sudah rusak diamuk gelombang. Tanggul yang rusak justru mengancam beberapa bangunan di tepi pantai.
Kerusakan tanggul sebenarnya sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Tanggul sepanjang 300 meter, mendadak rusak karena diamuk gelombang.
Bukan hanya batu pavingnya yang hancur, pondasinya juga rusak karena diamuk gelombang. Anehnya konstruksi tanggul penahan abrasi yang rusak itu, berbeda dengan tanggul yang lain.
Padahal dikerjakan oleh kontraktor yang sama, pada tahun yang sama pula. Tanggul di sebelah timur desa, yang menggunakan konstruksi batu armor, bertahan dengan baik.
Sementara tanggul di sepanjang Pantai Happy dengan konstruksi berundak, malah rusak lebih dulu.
Perbekel Tukadmungga I Putu Madia mengatakan, tanggul penahan abrasi itu baru selesai dikerjakan sebulan lalu.
Belakangan karena curah hujan tinggi dan diikuti gelombang tinggi, tanggul abrasi pun langsung jebol.
“Kalau penilaian saya sih kerusakannya ini sudah sampai 70 persen. Mulai dari Pantai Happy sampai ke timur itu hancur. Tapi hanya senderan yang jenis baru saja yang hancur. Kurang lebih 300 meter panjangnya,” kata Madia.
Madia menyebut, proyek tersebut belum diserahkan pada pemerintah. Aparat desa pun berusaha mengontak pelaksana proyek dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida sebagai pemilik proyek.
“Harapannya kan biar segera diperbaiki. Biar wantilan kami tidak terkena ombak pasang lagi,” imbuh Madia.