32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:40 PM WIB

Lahir Tanpa Anus, Bayi Thomas Aquino Kini Alami Jantung Bocor

DENPASAR – Terlahir tak sempurna tentu tidak menjadi keinginan semua orang. Begitu juga yang dirasakan oleh keluarga Gregorius Goang, 48 dam Yuliana, 33.

Warga asal Sok, Desa Compang Ndejing, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT ini tak menyangka anaknya terlahir tanpa anus dan kini juga menderita jantung bocor.

Thomas Aquino Goang begitulah nama anaknya yang umurnya baru menginjak 1 tahun ini. Kini, bayi malang tersebut terbaring lemas di tempat tidur, ruangan Angsoka nomor RS Sanglah.

Gregorius Goang menuturkan, anak satu-satunya tersebut memang terlahir tanpa anus dan kini menderita penyakit jantung bocor.

“Awalnya memang terlahir tanpa lubang anus. Kemudian dirujuk ke Bali ini setelah melakukan operasi kolostomi (lubang buatan di perut, red) di Manggarai,” jelasnya.

Pasca di rujuk, kondisi buah hatinya menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata mengalami jantung bocor.

“Bisa juga di bilang komplikasi. Sudah tidak memiliki lubang anus, jantung bocor dan sering HB rendah, panas serta batuk pilek,” ungkapnya.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani di desa Compang Ndejing ini menambahkan sudah, setelah 4 bulan lamanya menunggu, akhirnya mendapatkan kamar untuk rawat nginap di RS Sanglah.

Lalu bagaimana hasil kontrol terakhir? “Pihak dokter akan segera menangani penyakit anak saya. Tapi katanya masih butuh proses

dan waktu yang cukup lama lagi. Mungkin 2 atau 3 bulan lagi karena katanya kekurangan tenaga dokter spesialis jantung,” jawabnya.

Rencananya, pihak dokter terlebih dahulu akan melakukan operasi lubang jantungnya, setelah selesai, selanjutnya dilakukan operasi pembuatan lubang anus.

Sedangkan untuk biaya pengobatan, Gregorius mengaku sangat membutuhkan biaya tambahan. Gregorius berharap

ada bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT untuk membantu biaya pengobatan anaknya selama dirawat di RS Sanglah. 

“Memang menggunakan BPJS. Tapi kalau kebutuhan hidup serta pembelian obat pun sangat membutuhkan biaya yang cukup banyak,” harapnya. 

DENPASAR – Terlahir tak sempurna tentu tidak menjadi keinginan semua orang. Begitu juga yang dirasakan oleh keluarga Gregorius Goang, 48 dam Yuliana, 33.

Warga asal Sok, Desa Compang Ndejing, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT ini tak menyangka anaknya terlahir tanpa anus dan kini juga menderita jantung bocor.

Thomas Aquino Goang begitulah nama anaknya yang umurnya baru menginjak 1 tahun ini. Kini, bayi malang tersebut terbaring lemas di tempat tidur, ruangan Angsoka nomor RS Sanglah.

Gregorius Goang menuturkan, anak satu-satunya tersebut memang terlahir tanpa anus dan kini menderita penyakit jantung bocor.

“Awalnya memang terlahir tanpa lubang anus. Kemudian dirujuk ke Bali ini setelah melakukan operasi kolostomi (lubang buatan di perut, red) di Manggarai,” jelasnya.

Pasca di rujuk, kondisi buah hatinya menurun. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata mengalami jantung bocor.

“Bisa juga di bilang komplikasi. Sudah tidak memiliki lubang anus, jantung bocor dan sering HB rendah, panas serta batuk pilek,” ungkapnya.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani di desa Compang Ndejing ini menambahkan sudah, setelah 4 bulan lamanya menunggu, akhirnya mendapatkan kamar untuk rawat nginap di RS Sanglah.

Lalu bagaimana hasil kontrol terakhir? “Pihak dokter akan segera menangani penyakit anak saya. Tapi katanya masih butuh proses

dan waktu yang cukup lama lagi. Mungkin 2 atau 3 bulan lagi karena katanya kekurangan tenaga dokter spesialis jantung,” jawabnya.

Rencananya, pihak dokter terlebih dahulu akan melakukan operasi lubang jantungnya, setelah selesai, selanjutnya dilakukan operasi pembuatan lubang anus.

Sedangkan untuk biaya pengobatan, Gregorius mengaku sangat membutuhkan biaya tambahan. Gregorius berharap

ada bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT untuk membantu biaya pengobatan anaknya selama dirawat di RS Sanglah. 

“Memang menggunakan BPJS. Tapi kalau kebutuhan hidup serta pembelian obat pun sangat membutuhkan biaya yang cukup banyak,” harapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/