24 C
Jakarta
13 September 2024, 1:42 AM WIB

Ari Dikenal Baik, Perilaku Pelaku saat Mabuk Buruk,Pernah Tusuk Korban

MANGUPURA – Kematian Kadek Ari Permana Putra, 28, ditangan kakak kandungnya sendiri, Putu Adi Permana Jaya, 33, begitu memilukan.

Maklum, mereka selama ini dikenal rukun dan saling mengasihi. Namun, penusukan yang berujung kematian itu bisa jadi merubah segalanya.

Ayah korban sekaligus pelaku, Made Suardita, mengaku insiden yang dialami dua anaknya, bukan sebuah perkelahian.

Selama ini hubungan pelaku dan korban sebagai kakak dengan adik kandung tidak ada masalah. Suardita sendiri tidak tahu kenapa anak tuanya nekat menusuk adiknya.

Padahal, adiknya sangat baik. Saat kakaknya tidak bisa mengantar anak sekolah, adiknya yang mengantar dan menjemput. Bahkan, korban sering memberi makan keponakannya.

Menurut dia, anak tertuanya itu saat mabuk tidak bisa mengendalikan diri.  Pada April tahun lalu, pelaku sempat juga menusuk punggung korban.

Namun, saat itu luka korban tidak seberapa. “Saya tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian ini. Adiknya (korban, Red) saya ajak bersih-bersih rumah. Dia juga main basket biasa, tidak ada yang janggal,” ungkapnya.

Ditanya tentang proses hukum ke depan, Suardita mengaku belum bisa memutuskan. Dirinya akan bermusyawarah dengan keluarga besarnya.

Korban sendiri juga belum bisa diaben karena di desa masih ada upacara. Untuk sementara korban dititip di RS Sanglah.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta membenarkan kejadian di Dalung itu. Pelaku diamankan di Polsek Kuta Utara.

 “Saat ini masih proses pemeriksaan saksi, pelaku dan barang bukti sudah kami amankan,” tegas perwira dengan dua melati di pundak itu. 

MANGUPURA – Kematian Kadek Ari Permana Putra, 28, ditangan kakak kandungnya sendiri, Putu Adi Permana Jaya, 33, begitu memilukan.

Maklum, mereka selama ini dikenal rukun dan saling mengasihi. Namun, penusukan yang berujung kematian itu bisa jadi merubah segalanya.

Ayah korban sekaligus pelaku, Made Suardita, mengaku insiden yang dialami dua anaknya, bukan sebuah perkelahian.

Selama ini hubungan pelaku dan korban sebagai kakak dengan adik kandung tidak ada masalah. Suardita sendiri tidak tahu kenapa anak tuanya nekat menusuk adiknya.

Padahal, adiknya sangat baik. Saat kakaknya tidak bisa mengantar anak sekolah, adiknya yang mengantar dan menjemput. Bahkan, korban sering memberi makan keponakannya.

Menurut dia, anak tertuanya itu saat mabuk tidak bisa mengendalikan diri.  Pada April tahun lalu, pelaku sempat juga menusuk punggung korban.

Namun, saat itu luka korban tidak seberapa. “Saya tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian ini. Adiknya (korban, Red) saya ajak bersih-bersih rumah. Dia juga main basket biasa, tidak ada yang janggal,” ungkapnya.

Ditanya tentang proses hukum ke depan, Suardita mengaku belum bisa memutuskan. Dirinya akan bermusyawarah dengan keluarga besarnya.

Korban sendiri juga belum bisa diaben karena di desa masih ada upacara. Untuk sementara korban dititip di RS Sanglah.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta membenarkan kejadian di Dalung itu. Pelaku diamankan di Polsek Kuta Utara.

 “Saat ini masih proses pemeriksaan saksi, pelaku dan barang bukti sudah kami amankan,” tegas perwira dengan dua melati di pundak itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/