GIANYAR – Sehari jelang tanding perdana, Yangon United dan Bali United menjalani sesi official training di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Yang menjadi perhatian bukan sesi ujicoba lapangan, tapi bagaimana kondisi lapangan di Stadion Dipta. Sore kemarin (12/2), Gianyar dan sekitarnya diguyur hujan lebat dengan durasi cukup lama.
Rasa trauma dengan kondisi lapangan yang tergenang ketika Bali United melawan Tampines Rovers di preliminary round 1 Liga Champions Asia, membayang di depan mata.
Saat itu, kondisi lapangan tergenang air akibat hujan lebat selama kurang lebih 1,5 jam. Pertandingan bahkan sempat tertunda selama satu jam.
Setelah pertandingan, manajemen Bali United langsung bergerak cepat dengan memperbaiki drainase lapangan. Drainase dibuat ulang dan hasilnya mulai terlihat.
Saat hujan mengguyur, lapangan tidak tergenang air lagi. Meski bebas genangan, Manajer Stadion Kapten I Wayan Dipta Budi Lesmana masih harap-harap cemas.
“Seharusnya tidak ada masalah dengan pertandingan besok. Semoga. Tapi, saya masih sedikit cemas,” ujar Budi Lesmana di Stadion Kapten I Wayan Dipta kemarin.
Dia lantas memberi alasan mengapa genangan air susah meresap. Ternyata ada pipa pecah di gorong-gorong pinggir lapangan.
“Seharusnya kan air yang tergenang di lapangan lari ke gorong-gorong. Kemarin pipanya pecah dan sudah diperbaiki. Kalau mengandalkan resapan tanah tidak bisa. Mudah-mudahan cukup efektif,” bebernya.
Selain itu, lapangan juga diperkecil sesuai standar internasional. Sebelumnya luas lapangan adalah sebesar 110×70 meter, sekarang menjadi 105×68 meter.
“Kami berharap Bali United bisa menang di pertandingan besok (hari ini, Red) dan tidak ada kendala di lapangan,” pungkasnya.