DENPASAR – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengaku kebakaran Gedung Unit V Pemprov Bali menimbulkan sedikit gangguan.
Rusaknya sarana dan prasarana gedung berimbas pada relokasi pegawai ke sejumlah ruangan. Antara lain ke Gedung Wiswa Sabha Utama lantai bawah dan Gedung Unit 1 lantai 1 yang diisi pegawai biro humas bagian publikasi dan protokol.
“Ada gangguan. Tapi segera sudah kita atasi gangguan itu agar pelayan publik tidak terganggu. Keamanan dan keselamatan dokumen segera kita inventarisasi,” ucapnya.
Relokasi pegawai, imbuh Pastika, juga telah dilakukan agar pekerjaan para pegawai tidak berhenti.
Terkait usia gedung yang tua (dibangun 1978 dan diresmikan 1984, red), Gubernur Pastika menyebut pengecekan kembali akan dilakukan terhadap seluruh komponen gedung.
Termasuk pengecekan dan penertiban kabel serta sambungan listrik. “Relokasi karena tidak mungkin kita lakukan dalam waktu dekat.
PU harus segera mempelajari apakah gedung itu masih bisa kita pakai atau tidak. Jangan-jangan sudah rapuh,” tandasnya sembari mengatakan sedang mengurus asuransi gedung.
Terkait kerugian, Pastika menjawab belum bisa dipastikan. “Penyebab kebakaran juga belum diketahui. Belum ada laporan dari forensik,” paparnya.
Menurut Gubernur Pastika, ke depan gedung-gedung Pemprov Bali akan dilengkapi sprinkler, yakni alat pemadam api otomatis
yang merupakan bagian dari fire sprinkler system yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada api atau saat suhu ruangan melampaui batas normal.
“Smoke detector juga tak ada. Gedung-gedung kita semua begitu. Seharusnya kan ada demi keamanan. Kalau terdeteksi ada asap langsung putus semua aliran listriknya dan air mengalir. Kecuali gedung yang baru dibangun,” tegasnya.