RadarBali.com – Seluruh pantai yang ada di Klungkung telah mengalami abrasi. Dan, kini yang terparah terjadi di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Saking parahnya abrasi yang terjadi di pantai itu, membuat pondasi beserta fasilitas kolam renang salah satu vila ambles tergerus.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali Selasa kemarin (1/8), abrasi tidak hanya menggerus beberapa bagian vila, dan ratusan beton yang selama ini digunakan untuk menangkal kerasnya hantaman ombak.
Tapi juga berhasil menghancurkan akses jalan aspal menuju pantai. Bahkan sawah sejumlah petani juga banyak yang sudah tergerus.
Nyoman Rumpig, salah seorang warga setempat mengungkapkan bahwa abrasi di Pantai Tegal Besar sudah terjadi sejak lama. Dan, semakin hari kondisinya semakin parah.
Bahkan, berhasil menggerus sawah para petani. Sedikitnya sekitar dua hektare lahan pertanian sudah hilang akibat abrasi.
“Sawah petani sudah banyak yang tergerus. Tapi tidak ada yang berani menjual sawahnya karena tanah sawah itu tanah warisan,” katanya.
Untuk mencegah semakin parahnya dampak abrasi, menurutnya, penanganan abrasi tersebut harus segera ditangani dan secara menyeluruh.
Sebab jika penanganan dilakukan secara bertahap atau sebagian, maka akan berdampak pada sisi yang tidak mendapat penanganan.
“Selain itu, kalau hanya ditangani sepenggal-sepenggal, belum selesai ditangani pasti akan rusak kembali Saya perkirakan tidak sampai lima tahun, bibir pantai bisa jauh ke utara dan menggerus sawah petani,” tandasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung, I Gusti Nyoman Supartana saat dikonfirmasi membenarkan jika abrasi di Pantai Tegal Besar tergolong cukup parah.
Terkait penanganan abrasi di pantai tersebut dikatakan berada di Balai Wilayah Sungai Bali- Penida dan setiap tahun pihaknya sudah mengusulkan untuk penanganan abrasi di Klungkung.
Namun sejauh ini belum bisa terealisasi semua. Saat baru pantai di wilayah Nusa Penida yang mendapat penanganan serius.
“Untuk penanganan abrasi itu membutuhkan anggaran yang besar. Sementara anggaran Pemkab belum bisa meng-cover untuk penanganan abrasi,” tandasnya.