BANGLI – Desa Wisata Pengelipuran yang setiap tahun lebih dikenal masyarakat luas membuat kunjungan wisatawan asing maupun lokal menjadi meningkat.
Hal tersebut lantaran pengelolaan Desa Pengelipuran yang sangat baik oleh warga. Namun, berbicara Desa Pengelipuran tidak sebatas berbicara keasrian desa,
tapi juga bisa bicara tentang kerajinan miniatur rumah adat setempat yang dibuat warga Pengelipuran. Kerajinan itu kini menjadi daya tarik sehingga banyak diminati oleh wisatawan.
“Dalam sehari, desa kami bisa dikunjungi 200 wisatawan lokal maupun asing. Desa kami semakin terkenal,” beber salah seorang perajin I Ketut Cedug.
Tingginya kunjungan ke desa wisata tersebut, membuat perputaran roda perekonomian semakin kencang. Karena itu, sebagian warga Desa Pengelipuran banyak melihat peluang dengan menjual aneka kerajinan.
Salah satu kerajinan unik yakni miniatur cantik berupa rumah adat desa tersebut. Rumah miniatur cukup diminati pengunjung terutama dari kalangan wisatawan mancanegara.
“Jenis miniatur ini dibuat sedetail mungkin seperti rumah adat Pengelipuran. Bahkan pada bagian dalam rumah sekalipun,” paparnya.
Cedug menjelaskan, proses pembuatan minuatur tersebut terbilang cukup sulit. Bahan baku yang digunakan yakni dari batang pohon bambu.
Untuk satu miniatur dirinya menjual Rp 300 ribu. “Rata-rata waktu pembuatannya mencapai tujuh hari untuk satu miniatur,” paparnya.