32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:50 PM WIB

Rochineng Penjabat Bupati, Pastika Pastikan Tak Untungkan Paslon

DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika akhirnya melantik I Ketut Rochineng sebagai penjabat Bupati Gianyar, Rabu (21/2) pagi.

Gubernur Pastika memastikan penugasan Rochineng sebagai penjabat Bupati Gianyar tidak menguntungkan pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi Gianyar 1.

Baik cabup-cawabup yang diusung Kolisi Gianyar Bangkit (KGB), Tjokorda Raka Kerthyasa – Pande Istri Maharani (Kertha Maha) maupun paslon usungan PDIP Gianyar, Made Mahayastra – Anak Agung Gde Mayun.

“Tugasnya menjaga pemerintahan daerah. Memfasilitasi Pilkada. Tidak ada urusannya menguntungkan dan tidak menguntungkan,” tegas mantan Kapolda Bali tersebut.

Rochineng, menurutnya, bertugas menjaga netralitas ASN. “Jelas tidak menguntungkan paslon tertentu,” ungkap Pastika.

Tugas menyelenggarakan  pemerintahan sekaligus memfasilitasi pilkada dan menjaga netralitas ASN, terang Pastika merupakan tugas pokok penjabat Bupati Gianyar.

“Kalau pilkada banyak sengketa, panjang jadinya (masa menjabat red). Tapi tidak lebih dari satu tahun,” tandas Pastika ditanyai sampai kapan Rochineng yang kini berstatus Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali bertugas.

Di sisi lain, Kepada Jawa Pos Radar Bali Rochineng menyebut sebagai prajurit dirinya siap melaksanakan tugas pimpinan.

“Kepercayaan ini saya anggap kepercayaan yang sangat besar oleh pimpinan. Saya akan laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Terkait tugas sebagai Kepala BKD, Rochineng mengaku jarak yang dekat tidak akan menimbulkan kendala berarti.

Disinggung tentang tugas berat yang menantinya di Gianyar, Rochineng mengatakan tidak ada hal signifikan.

“Masyarakat Gianyar adalah masyarakat yang mencintai seni. Tentu aman-aman saja,” tandasnya menyebut peluang konflik serangkaian Pilkada Serentak 2018. 

DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika akhirnya melantik I Ketut Rochineng sebagai penjabat Bupati Gianyar, Rabu (21/2) pagi.

Gubernur Pastika memastikan penugasan Rochineng sebagai penjabat Bupati Gianyar tidak menguntungkan pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi Gianyar 1.

Baik cabup-cawabup yang diusung Kolisi Gianyar Bangkit (KGB), Tjokorda Raka Kerthyasa – Pande Istri Maharani (Kertha Maha) maupun paslon usungan PDIP Gianyar, Made Mahayastra – Anak Agung Gde Mayun.

“Tugasnya menjaga pemerintahan daerah. Memfasilitasi Pilkada. Tidak ada urusannya menguntungkan dan tidak menguntungkan,” tegas mantan Kapolda Bali tersebut.

Rochineng, menurutnya, bertugas menjaga netralitas ASN. “Jelas tidak menguntungkan paslon tertentu,” ungkap Pastika.

Tugas menyelenggarakan  pemerintahan sekaligus memfasilitasi pilkada dan menjaga netralitas ASN, terang Pastika merupakan tugas pokok penjabat Bupati Gianyar.

“Kalau pilkada banyak sengketa, panjang jadinya (masa menjabat red). Tapi tidak lebih dari satu tahun,” tandas Pastika ditanyai sampai kapan Rochineng yang kini berstatus Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali bertugas.

Di sisi lain, Kepada Jawa Pos Radar Bali Rochineng menyebut sebagai prajurit dirinya siap melaksanakan tugas pimpinan.

“Kepercayaan ini saya anggap kepercayaan yang sangat besar oleh pimpinan. Saya akan laksanakan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Terkait tugas sebagai Kepala BKD, Rochineng mengaku jarak yang dekat tidak akan menimbulkan kendala berarti.

Disinggung tentang tugas berat yang menantinya di Gianyar, Rochineng mengatakan tidak ada hal signifikan.

“Masyarakat Gianyar adalah masyarakat yang mencintai seni. Tentu aman-aman saja,” tandasnya menyebut peluang konflik serangkaian Pilkada Serentak 2018. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/