TABANAN – Seorang bayi perempuan lahir prematur di RSUD Tabanan. Bayi yang baru berusia 2 hari itu lahir dengan berat badan 2,1 kilogram dengan panjang 48 cm.
Kini bayi yang lahir dari seorang ibu bernama Intan Permata Sari, 22, asal Desa Gundih, Kecamatan Bubutan, Sidoarjo, itu masih mendapat perawatan intensif di ruangan Bakung RSUD Tabanan.
Saat ditemui di RSUD Tabanan bayi yang belum memliki nama tersebut masih mendapat perawatan medis pada tabung inkubator.
Tidak terlihat ibunya menemani. Hanya petugas medis yang berada di ruangan tersebut. Kata petugas, ibu si bayi, yakni Intan masih ke kos-kosannya untuk mencuci pakaian.
Kepala Humas RSUD Tabanan Ni Wayan Sri Pariti menjelaskan, ibu bayi Intan Permata Sari yang ditinggal di rumah kosnya di daerah Banjar Gerokgak Gede, Delod Peken, Kecamatan Tabanan datang ke RSUD Tabanan Selasa (13/2) untuk melahirkan.
Hanya saja dia tidak didampingi oleh suami. Melainkan didampingi tetangga kosnya yang baru dia kenal satu bulan.
Persalinan yang dilakukan Intan melalui operasi Caesar karena saat tiba di rumah sakit air ketuban dari sudah pecah. Kemudian mengalami anemia atau kekurangan darah.
“Bayi yang dilahirkan prematur dengan berat badan dibawah rata-rata berat badan bayi normal. Dengan berat badan kurang dari maksimal, hanya 2,1 kilogram dengan panjang 4,8 cm.
Tak hanya itu kondisi bayi masih lemah kulit tubuhnya berwarna kuning. Namun tidak mengalami gangguan fungsi,” terang Pariti,
Dikatakan, saat ini bayi tersebut terkendala dengan biaya perawatan medis di rumah sakit. Ibunya pun menginginkan bayinya pulang paksa, karena tidak mampu membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 2.500.000.
“Kami takut jika terjadi sesuatu hal pada bayi tersebut karena kondisi bayi pada saat itu masih lemah belum stabil serta tubuhnya. Kemudian bayi tersebut harus dirawat intensif di tabung inkubator,” ungkap Sri.
Masalah biaya medis akhirnya pihak rumah sakit berkoordinasikan kepada Dinas Sosial Tabanan yang akhirnya menggratiskan biaya rumah sakit atau biaya ditanggung Pemkab Tabanan.