DENPASAR – Beberapa hari ini terjadi antrian panjang di Jalan Tol Bali Mandara terutama di gerbang tol Nusa Dua.
Antrean panjang yang menyebabkan kemacetan tersebut terjadi setiap sore hari. Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim mengakui sejak seminggu terakhir terjadi antrean panjang di gerbang tol.
Kata dia, kondisi ini diakibatkan jumlah kendaraan yang masuk tol dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan.
Berdasar data yang dimiliki, Januari hingga awal Februari rata-rata kendaraan yang masuk tol sebanyak 40 ribu unit per hari.
Sedangkan, dalam sepekan terakhir rata-rata kendaraan yang masuk mencapai 50 ribu unit per hari.
“Orang yang tumben berkunjung ke Bali, belum tentu tahu kebijakan JBT yang memberlakukan transaksi non tunai,” ujar Akhmad Tito Karim.
Dia menyebutkan, persentase kendaraan yang masuk melalui masing-masing gerbang tol yaitu 15 persen lewat gerbang tol Ngurah Rai.
40 persen lewat Benoa, dan 45 persen lewat Nusa Dua. Tumpukan kendaraan paling tinggi terjadi di gerbang tol Nusa Dua.
“Di Nusa Dua, sore hari sudah antre. Padahal, alat (mesin) tol berfungsi dengan baik,” imbuhnya.
Setidaknya ada dua penyebab terjadi antrean di depan gerbang tol. Pertama, pengendara tidak membawa uang elektronik. Atau memiliki uang elektronik, tapi saldonya tidak cukup.
Kedua, perilaku masyarakat saat menempel kartu. Beberapa pengendara, kata dia, sudah mencabut kartunya sebelum portal naik.
Hal itu menyebabkan si pengendara menempel kartu lagi hingga portal naik. “Kondisi ini cukup memakan waktu dan menjadi salah satu pemicu antrean panjang,” jelas Tito.
Untuk mengatasi problem ini, JBT telah menyiapkan drive thru top up di pool ruas Benoa yang akan selesai pengerjaanya pada bulan Maret ini.