25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 7:56 AM WIB

Rabies Jadi Ancaman Nyata, Puluhan Anjing Kampung Disteril

BONDALEM – Puluhan ekor anjing Bali alias anjing kampung menjalani operasi steril. Operasi steril itu dilakukan untuk mengurangi potensi penularan virus rabies, terutama dari anjing kampung.

Eliminasi secara membabi buta, dikhawatirkan akan berdampak pada anjing kampung di Bali. Tak kurang dari 30 ekor anjing Bali yang menjalani operasi steril, baik itu anjing betina maupun jantan.

Aksi sterilisasi saluran reproduksi anjing Bali itu dilakukan komunitas Save Bali Dog (SBD) Community yang fokus pada penyelamatan populasi anjing Bali.

Penasihat SBD Community Sisca D. Sena mengatakan, aksi sterilisasi itu diharapkan bisa menekan populasi anjing kampung yang hidup liar.

Apalagi dijalankan bersamaan dengan langkah vaksinasi yang dilakukan pemerintah, upaya itu diyakini bisa mengurangi potensi penularan virus rabies pada hewan penyebar rabies maupun pemerintah.

“Ini upaya kami mengendalikan populasi anjing Bali. Kami berharap langkah ini bisa menyelamatkan populasi anjing Bali, biar tidak semua dieleminasi. Tidak semua anjing Bali yang liar itu terinfeksi rabies,” kata Sisca.

Selain melakukan sterilisasi reproduksi bagi anjing liar, pihaknya juga melakukan vaksinasi bagi hewan penyebar rabies yang belum tervaksin. Tercatat ada 87 ekor anjing dan seekor kucing yang divaksin.

Rencananya SBD Community akan kembali menggelar sterilisasi anjing di wilayah Kecamatan Tejakula. Mengingat beberapa desa di Kecamatan Tejakula, kini masuk dalam zona merah penyebaran virus rabies.

BONDALEM – Puluhan ekor anjing Bali alias anjing kampung menjalani operasi steril. Operasi steril itu dilakukan untuk mengurangi potensi penularan virus rabies, terutama dari anjing kampung.

Eliminasi secara membabi buta, dikhawatirkan akan berdampak pada anjing kampung di Bali. Tak kurang dari 30 ekor anjing Bali yang menjalani operasi steril, baik itu anjing betina maupun jantan.

Aksi sterilisasi saluran reproduksi anjing Bali itu dilakukan komunitas Save Bali Dog (SBD) Community yang fokus pada penyelamatan populasi anjing Bali.

Penasihat SBD Community Sisca D. Sena mengatakan, aksi sterilisasi itu diharapkan bisa menekan populasi anjing kampung yang hidup liar.

Apalagi dijalankan bersamaan dengan langkah vaksinasi yang dilakukan pemerintah, upaya itu diyakini bisa mengurangi potensi penularan virus rabies pada hewan penyebar rabies maupun pemerintah.

“Ini upaya kami mengendalikan populasi anjing Bali. Kami berharap langkah ini bisa menyelamatkan populasi anjing Bali, biar tidak semua dieleminasi. Tidak semua anjing Bali yang liar itu terinfeksi rabies,” kata Sisca.

Selain melakukan sterilisasi reproduksi bagi anjing liar, pihaknya juga melakukan vaksinasi bagi hewan penyebar rabies yang belum tervaksin. Tercatat ada 87 ekor anjing dan seekor kucing yang divaksin.

Rencananya SBD Community akan kembali menggelar sterilisasi anjing di wilayah Kecamatan Tejakula. Mengingat beberapa desa di Kecamatan Tejakula, kini masuk dalam zona merah penyebaran virus rabies.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/