DENPASAR – Polda Bali rupanya tidak main-main dalam melakukan pengamanan Pilkada Serentak 2018. Jika ada oknum pria berbadan kekar yang memicu gesekan, polisi tak segan menangkap.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Dirkrimum Polda Bali Kombespol Sang Made Mahendra Jaya, dalam seminar bertajuk “Peran Media dalam Mewujudkan Pilkada Serentak 2018 yang Aman dan Damai” di Mapolda Bali kemarin.
Seminar tersebut diinisiasi oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dengan mengundang para pakar dan narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Seperti guru besar FH Unud Prof. I Ketut Rai Setiabudhi, Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra, anggota Bawaslu Bali I Ketut Sunadra, dan Dirreskrimum Polda Bali Kombes Sang Made Mahendra Jaya.
“Tolong media menyuarakan pilkada tanpa black campaign, tanpa money politic dan tidak perlu mengangkat isu SARA,” kata Kombes Mahendra.
Untuk mengantisipasi gesekan-gesekan yang akan terjadi, Polda Bali sudah membentuk sejumlah tim khusus untuk melakukan
pemantauan dan pergerakan terhadap oknum-oknum pria berbadan kekar yang berkamuflase sebagai tim pemenangan dan kader partai.
“Kami akan tidak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Tak hanya itu, kami akan proses sesuai ketentuan hokum yang berlaku,” timpalnya.
Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose menjelaskan, salah satu faktor yang menunjang bagi terselenggaranya Pilkada damai, aman, jujur adalah media.
“Peran media sangat penting dalam mengawal setiap tahapan Pilkada di Provinsi Bali. Polri dalam mengamankan Pilkada tahun ini, lebih mengutamakan prinsip preventif proaktif daripada represif responsif,” terangnya.