GIANYAR – Kecelakaan kerja menimpa buruh harian I Wayan Balik Wijaya, 35. Korban asal Banjar Gentong, Desa Tegalalang itu tewas meregang nyawa saat mengerjakan instalasi listrik di kediaman tetangganya.
Wayan Balik sempat dilarikan ke RS Ari Canti di Desa Mas Ubud, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Kejadian berawal saat korban Wayan Balik bersama rekannya Made Sudana mengerjakan instalasi listrik di rumah Anak Agung Gede Parta.
Saat itu, kedua pekerja memperbaiki cuk roll yang biasa digunakan menyalakan bor listrik. “Ternyata cuk tersebut masih menyala, akibatnya korban pun tersetrum aliran listrik yang bersumber dari cuk roll,” ujar Kapolsek Tegalalang AKP Nyoman Merta Kariana.
Wayan Balik terkena setrum di bagian dadanya. Tegangan listrik itu membuat Wayan Balik langsung ambruk dan tidak sadarkan diri.
Wayan Balik jatuh sambil membawa kabel di kedua tangannya. Posisi kabel menembel di dada korban. Melihat kejadian tersebut, istri pemilik rumah, Anak Agung Ayu Wati berusaha membantu dengan menarik kabel yang masih dipegang oleh Wayan Balik.
Karena tidak sadarkan diri, korban Wayan Balik ini langsung dibawa ke RS Ari Canti di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Sampai di rumah sakit, korban ditangani oleh dr. Gusti Ayu Cintya. Di dada korban terdapat bekas luka sengatan kecil. Luka itu disebabkan akibat tegangan listrik yang menyambar dirinya.
Setelah dilakukan pengecekan, pihak rumah sakit angkat tangan atas kejadian itu. Denyut nadi dan nafas korban sudah tidak ada. Korban Wayan Balik ini pun dinyatakan meninggal dunia.
Selanjutnya, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan istri Wayan Balik, yakni Ni Ketut Lati, 35. “Istrinya sudah mengiklaskan kepergian korban,” ujar AKP Merta Kariana.
Sang istri juga menolak dilakukan otpsi terhadap jasad suaminya. “Istri korban sudah menyatakan jika kejadian itu adalah musibah bagi keluarganya, serta tidak akan menuntut siapapun akibat kejadian tersebut,” terangnya.
Bahkan keluarga korban juga telah membuat surat pernyataan menerima kejadian itu.