33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:47 PM WIB

Kuras Air, Pekerja Proyek Senderan Bendungan Titab Kesetrum

TITAB – Nasib naas dialami Ida Bagus Ketut Kemenuh. Buruh bangunan asal Banjar Dinas Buana Kerti, Desa Ularan, Kecamatan Seririt itu, terpaksa dilarikan ke RSU Santi Graha Seririt.

Penyebabnya ia mengalami luka bakar pada telapak tangan kanan, gara-gara kesetrum saat mengerjakan proyek perbaikan senderan Bendungan Titab-Ularan, Rabu (28/2) pagi.

Peristiwa berawal saat korban bersama rekan-rekannya mengerjakan proyek penyenderan di kolam olak spillway alias saluran pembuangan bendungan, yang sempat ambrol beberapa pekan lalu.

Karena ada genangan air, pelaksana pekerjaan pun harus melakukan penyedotan air agar tidak menganggu proses penyendaran.

Penyedotan air itu pun menggunakan tenaga genset. Korban kemudian sempat memegang mesin pompa air. Saat itu pula korban langsung disengat aliran listrik.

Ketika tersengat, korban disebut hanya bisa berdiri mematung, dan tak bisa melepaskan tangannya dari pompa.

Sejumlah teman-temannya kemudian memisahkan korban dengan mesin pompa air dengan cara menendang.

Begitu tangannya terlepas dari mesin pompa, korban disebut tak sadarkan diri. Korban kemudian dilarikan ke RSU Santi Graha guna mendapatkan pertolongan.

Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Ditemui di Ruang Angsoka RSU Santi Graha, korban mengaku bertugas melakukan pengurasan air.

“Maunya memang menguras air, baru mengeruk dasar untuk membangun senderan. Pas saya pegang mesin pompa air, saat itu saya tersengat listrik,” jelas Kemenuh dengan suara lemah.

Akibat peristiwa itu, Kemenuh mengalmi luka pada telapak tangan kanan. Korban juga harus menjalani perawatan di RSU Santi Graha, karena masih lemah setelah kesetrum listrik. 

TITAB – Nasib naas dialami Ida Bagus Ketut Kemenuh. Buruh bangunan asal Banjar Dinas Buana Kerti, Desa Ularan, Kecamatan Seririt itu, terpaksa dilarikan ke RSU Santi Graha Seririt.

Penyebabnya ia mengalami luka bakar pada telapak tangan kanan, gara-gara kesetrum saat mengerjakan proyek perbaikan senderan Bendungan Titab-Ularan, Rabu (28/2) pagi.

Peristiwa berawal saat korban bersama rekan-rekannya mengerjakan proyek penyenderan di kolam olak spillway alias saluran pembuangan bendungan, yang sempat ambrol beberapa pekan lalu.

Karena ada genangan air, pelaksana pekerjaan pun harus melakukan penyedotan air agar tidak menganggu proses penyendaran.

Penyedotan air itu pun menggunakan tenaga genset. Korban kemudian sempat memegang mesin pompa air. Saat itu pula korban langsung disengat aliran listrik.

Ketika tersengat, korban disebut hanya bisa berdiri mematung, dan tak bisa melepaskan tangannya dari pompa.

Sejumlah teman-temannya kemudian memisahkan korban dengan mesin pompa air dengan cara menendang.

Begitu tangannya terlepas dari mesin pompa, korban disebut tak sadarkan diri. Korban kemudian dilarikan ke RSU Santi Graha guna mendapatkan pertolongan.

Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Ditemui di Ruang Angsoka RSU Santi Graha, korban mengaku bertugas melakukan pengurasan air.

“Maunya memang menguras air, baru mengeruk dasar untuk membangun senderan. Pas saya pegang mesin pompa air, saat itu saya tersengat listrik,” jelas Kemenuh dengan suara lemah.

Akibat peristiwa itu, Kemenuh mengalmi luka pada telapak tangan kanan. Korban juga harus menjalani perawatan di RSU Santi Graha, karena masih lemah setelah kesetrum listrik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/