DENPASAR – Ketua Umum Pengkot Perpani Denpasar I Nyoman Lodra akhirnya mengklarifikasi protes salah satu orang tua
peserta Kejuaraan Panahan Walikota Cup 2018 karena adanya uang pendaftaran yang diberlakukan panitia kepada peserta.
“Sebetulnya jika panitia memberlakukan uang pendaftaran untuk peserta Walikota Cup 2018, itu sudah benar dan sudah sesuai dengan mekanisme yang ada.
Selain itu juga, semuanya juga telah sesuai dengan arahan KONI Denpasar. Jadi, tidak ada salah dengan adanya uang pendaftaran peserta,” kata Lodra kemarin.
Yang terpenting bagi Lodra yang juga Camat Denpasar Utara ini, transparansi keuangan sudah dilakukan dengan maksimal.
Sebagai catatan, panitia membutuhkan dana Rp 43 juta untuk ikut di ajang Walikota Cup. Sementara dana bantuan dari KONI Denpasar hanya sebesar Rp 38 juta.
Dan, uang pendaftaran yang dikumpulkan Rp 8,4 juta. “Memang minus. Tapi, kami di Perpani Denpasar tak pernah mempersoalkan itu.
Jadi biar jelas. Jika semua dana baik bantuan maupun uang pendaftaran, semuanya telah digunakan untuk kejuaraan itu,” jelas Lodra.
Pihaknya juga meminta semua pihak memahami hal itu. Termasuk soal uang pendaftaran, sebelumnya sudah disosialisasikan baik melalui media sosial atau medsos, termasuk di manager meeting sebelum kejuaraan.
“Dalam proses-proses tersebut sebelum pertandingan, tidak ada yang protes dengan uang pendaftaran. Lantas kenapa justru setelah pertandingan
baru muncul ketidakpuasan itu. Seharusnya kalau protes dilakukan saat sosialisasi atau manager meeting,” paparnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Walikota Cup Cabor Panahan untuk tahun ini bisa dikatakan lebih sukses dari musim lalu.
Termasuk dari segi keikutsertaan peserta. Jika dipersentasekan, jumlah peserta tahun ini meningkat 15 persen dari tahun lalu. “Tahun lalu 87 peserta dan tahun ini ada 102 peserta.