RadarBali.com – Dua orang nelayan yang dilaporkan hilang Selasa (1/8) lalu, yakni Husni, 32, dan Abdul Wahid, 25, ditemukan di perairan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Perahu nelayan asal Banjar Dinas Bunut Panggang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar itu, diduga terbalik setelah menabrak bagan ikan di perairan Madura.
Mereka diselamatkan oleh kapal tunda Ena Phoenix pada pukul 17.20 Rabu (2/8) sore lalu. Kapal itu disebut tengah melakukan perbaikan kabel bawah laut untuk kegiatan offshore di sekitar perairan Pulau Kangean.
Kedua nelayan ini kemudian ditransfer ke kapal kargo Timas DLB 01 pada pukul 03.00 Kamis (3/8) dini hari.
Keduanya ditemukan pada koordinat 07’-19.523” Lintang Selatan-114’-32.585” Bujur Timur. Lokasinya berjarak beberapa mil dengan titik mereka dilaporkan hilang, yakni pada koordinat 07’-51.253” Lintang Selatan-115’-4.814” Bujur Timur.
Ketika ditemukan mereka dalam kondisi lemah akibat kelaparan dan dehidrasi. Kepala Pos SAR Buleleng, Made Neksen mengungkapkan, dari hasil pengecekan Badan SAR Nasional dengan kapten kapal, dua orang yang ditemukan di perairan Kangean itu dipastikan nelayan hilang dari Kaliasem.
Mereka ditemukan pada jarak 68 mil laut arah utara perairan Buleleng. Diduga perahu dengan nama lambung Peterpan yang ditumpangi keduanya sempat terbawa arus kuat.
Perahu itu lantas menabrak bagian ikan dan terbalik. Mereka kemudian dilihat oleh awak kapal sehingga diselamatkan dan langsung dinaikkan ke kapal Ena Phoenix.
“Kami sudah cross check dan dipastikan mereka berdua adalah Husni dan Abdul Wahid, yang dilaporkan hilang pada tanggal 1 Agustus. Hari ini (kemarin, Red) pencarian kami tutup, karena sudah positif ditemukan,” kata Neksen.
Saat ini kedua nelayan hilang itu tengah menumpang pada kapal Timas DLB 01 dan mendapatkan perawatan medis. Demikian pula perahu mereka diangkut pada kapal tersebut.
Rencananya mereka akan diturunkan di Pelabuhan Sapudi yang ada di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Sampai di pelabuhan, mereka akan diserahkan kepada syahbandar. Selanjutnya kami serahkan pada keluarga proses pemulangannya. Karena korban hilang ini juga punya keluarga di Pulau Sapudi,” imbuh Neksen.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang nelayan asal Desa Kaliasem dilaporkan hilang pada Selasa (1/8) lalu.
Nelayan bernama Husni dan Abdul Wahid itu berangkat melaut pada pukul 04.00, Senin (31/7) dini hari dan belum kembali hingga pukul 14.00 Selasa siang.
Keduanya dilaporkan sempat terlihat pada salah satu rumpon sekitar pukul 15.00 Senin siang, oleh salah seorang rekannya yang bernama Andriansyah.
Ketika itu keduanya diajak pulang melaut, namun mereka menolak dan masih asyik mancing di rumpon.