33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:19 PM WIB

Angkat Jari Telunjuk Mengarah ke Paslon Satu, Panwas Panggil Rochineng

GIANYAR – Foto Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng dengan gaya jari telunjuk menyebar via pesan Whatsapp termasuk di media sosial.

Sebagaimana diketahui, gaya mengangkat jari telunjuk itu identik dengan paslon gubernur nomor urut 1, Koster-Ace.

Melalui jargon satu jalur, gaya mengangkat jari telunjuk menjadi andalan kala ada hajatan kampanye ke daerah-daerah.

Agar tidak menimbulkan fitnah, Panwas Gianyar bakal menelusuri salam khas itu. Termasuk memanggil Rochineng untuk dimintai klarifikasi.

“Saat palebon tanggal 2 Maret, beliau berfoto dengan beberapa pejabat, dengan tampilan gerak tubuh (secara bersama mengangkat telunjuk, red),” ujar Ketua Panwas Gianyar I Wayan Hartawan.

Menurutnya,pPemanggilan terhadap Ketut Rochineng karena berkaitan dengan statusnya yang merupakan ASN. Rochineng sendiri selain Penjabat Bupati Gianyar, juga menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.

Melalui undangan itu, Panwaslu akan mengkonfirmasi maksud dan tujuan dari bahasa tubuh berupa mengangkat telunjuk kanan bersama sejumlah politisi saat palebon di Puri Ubud yang seolah-olah mendukung salah satu paslon gubernur Bali.

“Kami mengkonfirmasi saja, apa maksud dan tujuan dari gerak tubuh itu, “ katanya. Setelah mendapat penjelasan dari penjabat Bupati Ketut Rochineng, pihaknya pun akan melakukan kajian, guna memastikan ada sanksi atau tidak.

“Sanksi itu tergantung penjelasan ASN, kalau mengacu pada PP 53 itu ada sanksi berat hingga pemecatan. Ini tergantung tindakan yang dilakukan, kalau misalnya sampai ikut kampanye ini lain lagi,” tegasnya.

Di tempat terpisah, penjabat Bupati Gianyar Ketut Rochineng mengaku sudah menerima surat panggilan dari Panwaslu Gianyar. Surat itu berupa undangan agar dirinya memberikan klarifikasi.

“Surat undangannya, untuk memberikan keterangan apa yang menjadi maksud dan tujuan itu (mengangkat telunjuk, red), saya kira saya harus datang saja, “ katanya.

Saat palebon di Puri  Ubud, Rochineng duduk berjejer dengan para politisi dari PDIP. Dari kiri ada Ketua DPRD Denpasar, Gusti Ngurah Gede;

Wakil Walikota Denpasar, Gusti Jayanegara; wakil bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra; dan wakil bupati Tabanan, Komang Sanjaya. Rochineng mengakui sempat berfoto bersama.

 “Itu spontanitas, itu tidak disangka dan tidak sengaja, karena satu ruangan itu foto-foto, saya lihat kanan kiri semua menunjuk (mengangkat telunjuk, red) dan saya tidak sengaja ikut, jadi tidak sengaja tidak ada maksud apa,” bantahnya. 

GIANYAR – Foto Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng dengan gaya jari telunjuk menyebar via pesan Whatsapp termasuk di media sosial.

Sebagaimana diketahui, gaya mengangkat jari telunjuk itu identik dengan paslon gubernur nomor urut 1, Koster-Ace.

Melalui jargon satu jalur, gaya mengangkat jari telunjuk menjadi andalan kala ada hajatan kampanye ke daerah-daerah.

Agar tidak menimbulkan fitnah, Panwas Gianyar bakal menelusuri salam khas itu. Termasuk memanggil Rochineng untuk dimintai klarifikasi.

“Saat palebon tanggal 2 Maret, beliau berfoto dengan beberapa pejabat, dengan tampilan gerak tubuh (secara bersama mengangkat telunjuk, red),” ujar Ketua Panwas Gianyar I Wayan Hartawan.

Menurutnya,pPemanggilan terhadap Ketut Rochineng karena berkaitan dengan statusnya yang merupakan ASN. Rochineng sendiri selain Penjabat Bupati Gianyar, juga menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali.

Melalui undangan itu, Panwaslu akan mengkonfirmasi maksud dan tujuan dari bahasa tubuh berupa mengangkat telunjuk kanan bersama sejumlah politisi saat palebon di Puri Ubud yang seolah-olah mendukung salah satu paslon gubernur Bali.

“Kami mengkonfirmasi saja, apa maksud dan tujuan dari gerak tubuh itu, “ katanya. Setelah mendapat penjelasan dari penjabat Bupati Ketut Rochineng, pihaknya pun akan melakukan kajian, guna memastikan ada sanksi atau tidak.

“Sanksi itu tergantung penjelasan ASN, kalau mengacu pada PP 53 itu ada sanksi berat hingga pemecatan. Ini tergantung tindakan yang dilakukan, kalau misalnya sampai ikut kampanye ini lain lagi,” tegasnya.

Di tempat terpisah, penjabat Bupati Gianyar Ketut Rochineng mengaku sudah menerima surat panggilan dari Panwaslu Gianyar. Surat itu berupa undangan agar dirinya memberikan klarifikasi.

“Surat undangannya, untuk memberikan keterangan apa yang menjadi maksud dan tujuan itu (mengangkat telunjuk, red), saya kira saya harus datang saja, “ katanya.

Saat palebon di Puri  Ubud, Rochineng duduk berjejer dengan para politisi dari PDIP. Dari kiri ada Ketua DPRD Denpasar, Gusti Ngurah Gede;

Wakil Walikota Denpasar, Gusti Jayanegara; wakil bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra; dan wakil bupati Tabanan, Komang Sanjaya. Rochineng mengakui sempat berfoto bersama.

 “Itu spontanitas, itu tidak disangka dan tidak sengaja, karena satu ruangan itu foto-foto, saya lihat kanan kiri semua menunjuk (mengangkat telunjuk, red) dan saya tidak sengaja ikut, jadi tidak sengaja tidak ada maksud apa,” bantahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/