32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:31 PM WIB

Dihantam Ombak, Sampan Bermuatan Material Bangunan Kandas

RadarBali.com – Puluhan warga beserta TRC BPBD Kabupaten Klungkung, personel TNI dan Polsek Dawan gotong-royong menarik sebuah sampan pengangkut material bangunan yang kandas di tepi pantai Pelabuhan Tradisional Monggalan, Kusamba, Klungkung, Kamis (3/8) sekitar pukul 13.40.

Sampan dengan lambung Putra Panca itu kandas diduga akibat besarnya hantaman ombak yang akhirnya membuat mesin sampan basah dan mati.

Selain itu ada juga dugaan jika kandasnya sampan akibat kelebihan muatan. Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada, saat ditemui disela-sela proses penarikan sampan menuju pantai mengatakan, sampan yang kandas tersebut mengangkut 200 zak semen, lima kubik pasir, lima rol kabel listrik, dan material bangunan lainnya.

“Sampan milik Gede Panca itu mengangkut material bangunan dari Pelabuhan Tradisional Monggalan menuju Nusa Lembongan,” terangnya.

Akibat terus dihantam ombak, sampan yang sempat melaju tersebut mengalami basah pada mesin dan akhirnya mesin mati sehingga sampan pun kandas.

Nahkoda beserta crew sampan kemudian berinisiatif membuang material bangunan yang diangkut tersebut.

Sehingga sampan lebih ringan serta lebih mudah ditarik kembali ke pantai. “Material bangunan tidak bisa diselamatkan kecuali kabel listrik. Korban jiwa nihil,” ujarnya.

Berdasar pantauan di lapangan, puluhan warga beserta TRC BPBD Kabupaten Klungkung, personel TNI dan Polsek Dawan kesulitan menarik sampan ke pantai.

Meski berkali-kali berusaha ditarik, namun sampan yang kandas itu tidak bergeser sedikit pun. “Dari hasil koordinasi dengan pemilik sampan bahwa untuk evakuasi material akan dilakukan menunggu air surut dan akan menggunakan alat berat untuk mengangkatnya,” terang Widiada.

Sementara itu, Pengurus Gudang Pelabuhan Tradisional Monggalan, Dewa Gede Wira, asal Banjar Satria Kusamba, memperkirakan bahwa kapal itu kandas akibat kelebihan muatan.

Sebab kondisi ombak pada saat itu terbilang normal, yaitu sekitar dua meter. “Karena saat akan berangkat, mereka menurunkan barangnya lagi karena mesinnya tergenang air,” tandasnya.

RadarBali.com – Puluhan warga beserta TRC BPBD Kabupaten Klungkung, personel TNI dan Polsek Dawan gotong-royong menarik sebuah sampan pengangkut material bangunan yang kandas di tepi pantai Pelabuhan Tradisional Monggalan, Kusamba, Klungkung, Kamis (3/8) sekitar pukul 13.40.

Sampan dengan lambung Putra Panca itu kandas diduga akibat besarnya hantaman ombak yang akhirnya membuat mesin sampan basah dan mati.

Selain itu ada juga dugaan jika kandasnya sampan akibat kelebihan muatan. Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada, saat ditemui disela-sela proses penarikan sampan menuju pantai mengatakan, sampan yang kandas tersebut mengangkut 200 zak semen, lima kubik pasir, lima rol kabel listrik, dan material bangunan lainnya.

“Sampan milik Gede Panca itu mengangkut material bangunan dari Pelabuhan Tradisional Monggalan menuju Nusa Lembongan,” terangnya.

Akibat terus dihantam ombak, sampan yang sempat melaju tersebut mengalami basah pada mesin dan akhirnya mesin mati sehingga sampan pun kandas.

Nahkoda beserta crew sampan kemudian berinisiatif membuang material bangunan yang diangkut tersebut.

Sehingga sampan lebih ringan serta lebih mudah ditarik kembali ke pantai. “Material bangunan tidak bisa diselamatkan kecuali kabel listrik. Korban jiwa nihil,” ujarnya.

Berdasar pantauan di lapangan, puluhan warga beserta TRC BPBD Kabupaten Klungkung, personel TNI dan Polsek Dawan kesulitan menarik sampan ke pantai.

Meski berkali-kali berusaha ditarik, namun sampan yang kandas itu tidak bergeser sedikit pun. “Dari hasil koordinasi dengan pemilik sampan bahwa untuk evakuasi material akan dilakukan menunggu air surut dan akan menggunakan alat berat untuk mengangkatnya,” terang Widiada.

Sementara itu, Pengurus Gudang Pelabuhan Tradisional Monggalan, Dewa Gede Wira, asal Banjar Satria Kusamba, memperkirakan bahwa kapal itu kandas akibat kelebihan muatan.

Sebab kondisi ombak pada saat itu terbilang normal, yaitu sekitar dua meter. “Karena saat akan berangkat, mereka menurunkan barangnya lagi karena mesinnya tergenang air,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/