DENPASAR – Penyanyi regae kenamaan Ras Muhamad benar-benar jatuh cinta terhadap Bali.
Penyanyi yang juga duta regae Indonesia itu mengeksplore alam dan kebudayaan Bali dalam video klip lagu barunya yang berjudul “bambu keras”.
Lagu itu dijadwalkan launching pada Mei mendatang. Salah satu pasar yang akan disasar adalah Eropa.
Untuk penggarapan video klip, Ras Muhamad memercayakan pada Erick EST. Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali, Erick mengatakan syuting video klip lagu “bambu keras” sudah berjalan dua hari ini.
Salah satu lokasi syuting yaitu hutan bambu di Desa Penglipuran, Bangli. Sesuai dengan judul lagu yang mengangkat filosofi bambu.
Erick juga mengambil gambar di Pantai Mertasari, Sanur. Di tempat itu Ras Muhamad melibatkan tiga orang model.
Proses video klip akan berlanjut di beberapa tempat. Sejumlah ritual dan tradisi seperti melasti serta omed-omedan juga merupakan bagian yang akan direkam.
“Secara visual, melalui video klip ini Ras Muhamad ingin menunjukkan jika bangsa Indonesia itu kuat tapi tidak pernah sadar. Bangsa Indonesia itu kayak bambu, banyak jenis dan manfaatnya,” tutur Erick.
Pemilik nama lengkap Erick Ebert Sabungan Tambunan itu menjelaskan, setelah berdiskusi dengan Ras Muhamad akhirnya tahu filosofi bambu.
Bambu tidak hanya sekadar tumbuhan, tapi juga bisa menjadi kultur dan image masyarakat. Bahkan, alat perjuangan untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi adalah bambu runcing.
“Kami ingin mengeksplore seluruh tempat dan budaya Bali. Kami akan keliling Bali,” papar pria 37 tahun itu.
Nah, salah satu penggalan syair yang paling membekas di hati Erick adalah “ku bilang setangguh bambu keras”.
Menurut Erick, penggalan syair itu sebagai kritik terhadap diri sendiri dan bangsa Indonesia. Ras Muhamad ingin mengajak melihat sesuatu tidak dari satu sudut pandang saja.
Ras ingin mengajak belajar dan memahami dari sudut pandang lain. “Kita harus belajar pada orang lain, tapi kita tidak boleh menyembahnya.
Kita harus tetap bangga pada diri kita sebagai orang Indonesia,” tukas pria yang sudah menyutradarai 280 video klip dan 20 film itu.
Dalam lagu ini juga Ras Muhamad mengkritik acara televisi di Indonesia. Menurut dia, banyak acara televisi mengajarkan hal tidak benar demi rating tinggi.
Program yang dijual pun sangat tidak mendidik. Yang menarik, dalam lirik lagu juga banyak menyebut nama tokoh dunia.
Di antaranya Malcolm X dan Hitler. Pemilihan tokoh itu pun untuk mengajarkan agar menyikapi segala sesuatu dengan bijaksana, tidak dari satu sudut pandang saja.
Erick sendiri mengaku diajak Ras Muhamad bekerja sama sejak empat tahun lalu. Namun, rencana itu baru terealisasi sekarang.(