29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:21 AM WIB

Nyepi Tanpa Internet, Mengejutkan, Gubenur Pastika Bilang Begini…

 

DENPASAR – Seruan bersama Hari Raya Nyepi tanpa internet serangkaian Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1940 yang akan dilaksanakan Sabtu 17 Maret mendatang wajib diikuti.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika justru mengatakan, seruan tersebut bagus. “Ada empat hal (catur brata Nyepi, Red) yang wajib dilakukan.

Kita minta kesadaran dari semua kita yang ada di Bali. Kita mohon kesadarannya untuk ikut menghormati itu. Jadi kalau bisa tidak beraktivitas,” ujar Gubernur Pastika kemarin.

Gubenur Pastika menilai pro kontra terkait seruan poin ke-4 yang berbunyi provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan

data seluler (internet) dari hari Sabtu (17/3) pukul 06.00 hingga Minggu (18/3) pukul 06.00 tak perlu dipersoalkan.

“Satu hari saja kok. 24 jam. Kecuali rumah sakit, kecuali ada emergency. Silakan. Saya setuju kalau ada yang berkenan hari itu tidak mengakses internet,” ucapnya.

Pastika mengakui hal tersebut tentu sulit dilakukan dan dirinya tidak paham terkait pemutusan akses internet.

“Bali bisa laku di dunia karena Bali unik. Kita tidak hebat dalam arti kita gede, mewah, modern. Bali menarik karena punya taksu.

Getaran spiritual yang muncul dari tanah Bali dan perilaku kita. Khususnya adat, agama, dan budaya,” ujarnya beralibi.

Lantaran itu, Gubernur Pastika meminta kesadaran masyarakat Bali untuk menghormati dan mengindahkan seruan tersebut.

“Khususnya Umat Hindu, saya minta kesadaran itu tumbuh dari dalam. Kesadaran untuk benar-benar melaksanakan Catur Beratha Penyepian.

Selama sehari, kita simpan gadget dan fokus lakukan introspeksi. Jangan meceki,” tandasnya.

Ia menilai, imbauan untuk memutus sementara akses internet selama perayaan nyepi adalah hal yang positif dan harus dihormati.

Lagipula, ujar Pastika, tak ada orang yang mati hanya karena sehari tanpa internet. Ia berharap masyarakat tak bereaksi terlalu serius dan menjadikannya perdebatan.

 

DENPASAR – Seruan bersama Hari Raya Nyepi tanpa internet serangkaian Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1940 yang akan dilaksanakan Sabtu 17 Maret mendatang wajib diikuti.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika justru mengatakan, seruan tersebut bagus. “Ada empat hal (catur brata Nyepi, Red) yang wajib dilakukan.

Kita minta kesadaran dari semua kita yang ada di Bali. Kita mohon kesadarannya untuk ikut menghormati itu. Jadi kalau bisa tidak beraktivitas,” ujar Gubernur Pastika kemarin.

Gubenur Pastika menilai pro kontra terkait seruan poin ke-4 yang berbunyi provider penyedia jasa seluler diharapkan untuk mematikan

data seluler (internet) dari hari Sabtu (17/3) pukul 06.00 hingga Minggu (18/3) pukul 06.00 tak perlu dipersoalkan.

“Satu hari saja kok. 24 jam. Kecuali rumah sakit, kecuali ada emergency. Silakan. Saya setuju kalau ada yang berkenan hari itu tidak mengakses internet,” ucapnya.

Pastika mengakui hal tersebut tentu sulit dilakukan dan dirinya tidak paham terkait pemutusan akses internet.

“Bali bisa laku di dunia karena Bali unik. Kita tidak hebat dalam arti kita gede, mewah, modern. Bali menarik karena punya taksu.

Getaran spiritual yang muncul dari tanah Bali dan perilaku kita. Khususnya adat, agama, dan budaya,” ujarnya beralibi.

Lantaran itu, Gubernur Pastika meminta kesadaran masyarakat Bali untuk menghormati dan mengindahkan seruan tersebut.

“Khususnya Umat Hindu, saya minta kesadaran itu tumbuh dari dalam. Kesadaran untuk benar-benar melaksanakan Catur Beratha Penyepian.

Selama sehari, kita simpan gadget dan fokus lakukan introspeksi. Jangan meceki,” tandasnya.

Ia menilai, imbauan untuk memutus sementara akses internet selama perayaan nyepi adalah hal yang positif dan harus dihormati.

Lagipula, ujar Pastika, tak ada orang yang mati hanya karena sehari tanpa internet. Ia berharap masyarakat tak bereaksi terlalu serius dan menjadikannya perdebatan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/