SEMARAPURA – Keindahan pantai dan alam bawah laut Nusa Penida tak ada duanya. Pesonanya mengundang daya tarik wisatawan asing maupun domestik untuk menikmatinya.
Sayangnya keindahan pantai dan alam bawah laut itu kini terusik dengan kehadiran sampah organik dan non organik.
Saking mengganggunya, kondisi itu pun diabadikan salah seorang penyelam dalam sebuah rekaman video yang kini menjadi viral di media sosial dan mengundang rasa kekecewaan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung AA Kirana membenarkan kondisi itu. Untuk menangani sampah-sampah itu menurutnya cukup sulit karena keterbatasan peralatan dan petugas.
Meski begitu upaya untuk melindungi perairan Nusa Penida dari sampah- sampah itu tetap dilakukan walau sampai saat ini baru dilakukan di wilayah pesisir dengan melibatkan berbagai pihak.
“Sampah ini juga kiriman dari daerah lain. Bukan dari Klungkung saja. Untuk yang dilaut, kami akan coba amati. Kami akan ambil langkah pembersihan bekerjasama dengan UPT KKP,” tegasnya.
Kepala UPT Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Komang Kariawan tidak menampik realita tersebut.
Kariawan bahkan sudah menonton unggahan video itu. “Iya saya sudah nonton itu,” ujarnya. Menurutnya sampah yang mengotori perairan Nusa Penida, khususnya di wilayah perairan Manta Point itu merupakan sampah kiriman dari luar Nusa Penida.
Kiriman sampah itu rutin terjadi setiap tahun saat musim hujan dan gelombang pasang. “Biasanya itu terjadi di bulan Maret dan Agustus,” katanya.
Untuk membersihkan sampah-sampah di perairan Nusa Penida, tidak bisa serutin dan sesering saat di pesisir pantai.
Hal itu karena mengatasi sampah di laut membutuhkan peralatan dan tenaga yang lebih. “Sehingga hanya dilakukan sewaktu-waktu saja dengan cara yang manual,” tandasnya.