AMLAPURA—Gempa berturut turut menguncang Karangasem. Pertama dengan kekuatan 4,2 SR dan yang kedua terjadi Rabu pagi lalu dengan kekuatan 3,4 SR.
Selaian gempa warga sekitar lereng Gunung Agung juga mendengar suara gemuruh. Ini membuat warga sekitar lereng Gunung Agung ketakutan.
Suara suara tersebut terdengar di Temukus Besakih, Kesimpar Rendang dan juga Sogra, Selat. Kondisi ini membuat warga Temukus Besakih memutuskan untuk mengungsi kembali.
Hal ini diakui Ni Komang Wisnu 33 asal Temukus, Besakih. Dia mengakui bersama dengan 10 kepala keluarga memilih untuk mengungsi ke wilayah yang lebih aman.
“Habis gempa itu sorenya saya putuskan untuk mengungsi lagi,” ujarnya. Dia juga mengaku kerap was was karena sering mendengar suara gemuruh di Gunung Agung.
10 KK warga Temukus tersebut saat ini mengungsi di bekas Restoran di Bukit Jambul Rendang. Sayang sampai kemarin mereka belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah.
Mereka terdiri dari 10 laki laki dan 18 perempuan. Diantaranya ada satu orang balita berusia 11 bulan dan 4 orang lansia serta satu orang wanita hamil.
Dusun Temukus sendiri ada di radius 5 km dari puncak Gunung Agung. Selain resah, warga juga khawair karena jalan di Temukus masih rusak.
Sehingga kalau terjadi erupsi tiba tiba maka akan kesulitan menyelamatkan diri. Sementara itu, Kawil Temukus I Wayan Sudiana mengakui kalau warganya Rabu lalu mengungsi sekitar pukul 18.00 wita.
“Ya, mereka merasa tidak nyaman dan memilih untuk mengungsi,” ujarnya. Selain itu, jalur evakuasi yang rusak membuat warga takut.
Karena kalau tiba – tiba erupsi warga tidak akan bisa cepat pergi lantaran jalan rusak. Saat ini di Kecamatan Rendang ada 895 jiwa pengungsi.
Jauh menurun dari sebelumnya yang mencapai 13 ribu jiwa. Pengungsi terbanyak ada di UPT Pertanian Rendang. Tercatat masih ada 538 orang pengungsi di sana.