29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:15 AM WIB

Duh Gusti, Terdampar di Pantai, Sebagian Tubuh Orok Ditemukan Hancur

NEGARA – Warga Banjar Pebuahan, Banyubiru, Negara Jumat (9/3) siang geger. Mereka geger karena ada orok terdampar di pantai.

Menurut informasi, penemuan orok bermula ketika sekitar pukul 13.30 Subhan, 40, salah seorang nelayan Pebuahan berangkat melaut.

Saat berjalan di pantai menuju perahunya dia penasaran melihat benda hitam terdampar di pantai barat warung lesehan Pondok Waru.

Karena penasaran Subhan lalu mendekati dan benda hitam itu ternyata orok. Dia kemudian memanggil ibunya yang bernama Mukarani untuk memberitahu ada orok terdampar.

Mukarani lalu menuju pantai untuk memastikan apakah benar orok apa tidak. Setelah dilihat dari dekat diyakini bahwa benar itu orok yang terdampar warga menjadi geger.

Mereka ramai – ramai ke pantai untuk melihatnya. Oleh Mukarani, orok perempuan yang beberapa bagian tubuhnya sudah hilang itu kemudian dibawa pulang.

Penemuan orok itu dilaporkan kepada perangkat desa dan polisi. Orok yang diperkirakan dibuang sekitar tiga hari tersebut kemudian dibawa ke RSU Negara dengan mobil polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan panjang rambut orok itu 1 cm,  tinggi  30 sentimeter sampai lutut dan kaki bagian bawah lututnya hilang, kepala hancur, daun telinga hilang dengan berat 700 gram.

“Beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. Kita menduga bayi itu sudah meninggal atau dibuang sejak dari dua hari lalu.

Saat ini kita masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan orok itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai. 

NEGARA – Warga Banjar Pebuahan, Banyubiru, Negara Jumat (9/3) siang geger. Mereka geger karena ada orok terdampar di pantai.

Menurut informasi, penemuan orok bermula ketika sekitar pukul 13.30 Subhan, 40, salah seorang nelayan Pebuahan berangkat melaut.

Saat berjalan di pantai menuju perahunya dia penasaran melihat benda hitam terdampar di pantai barat warung lesehan Pondok Waru.

Karena penasaran Subhan lalu mendekati dan benda hitam itu ternyata orok. Dia kemudian memanggil ibunya yang bernama Mukarani untuk memberitahu ada orok terdampar.

Mukarani lalu menuju pantai untuk memastikan apakah benar orok apa tidak. Setelah dilihat dari dekat diyakini bahwa benar itu orok yang terdampar warga menjadi geger.

Mereka ramai – ramai ke pantai untuk melihatnya. Oleh Mukarani, orok perempuan yang beberapa bagian tubuhnya sudah hilang itu kemudian dibawa pulang.

Penemuan orok itu dilaporkan kepada perangkat desa dan polisi. Orok yang diperkirakan dibuang sekitar tiga hari tersebut kemudian dibawa ke RSU Negara dengan mobil polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan panjang rambut orok itu 1 cm,  tinggi  30 sentimeter sampai lutut dan kaki bagian bawah lututnya hilang, kepala hancur, daun telinga hilang dengan berat 700 gram.

“Beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. Kita menduga bayi itu sudah meninggal atau dibuang sejak dari dua hari lalu.

Saat ini kita masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan orok itu,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/