PENGULON – Puluhan rumah di Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, terendam banjir.
Hingga kemarin siang, belasan rumah warga masih terendam banjir hingga ketinggian betis orang dewasa. Beberapa warga memilih mengungsi, karena rumah tak bisa ditempati.
Sabtu lalu, hujan lebat mengguyur wilayah Buleleng. Khusus di sekitar Desa Pengulon, hujan disebut turun sejak pukul 15.00, Sabtu siang.
Sekitar pukul 17.00 sore, belum ada tanda-tanda hujan akan reda. Warga pun mulai gelisah karena genangan air semakin tinggi.
Biasanya genangan air hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Namun pada Sabtu petang, genangan air sudah mencapai ketinggian satu meter. Bahkan beberapa rumah terendam hingga perut orang dewasa.
Banjir dipicu meluapnya air dari saluran irigasi di Desa Pengulon. Saluran irigasi mengalami pendangkalan dan ukurannya relatif sempit.
Alhasil saat hujan lebat mengguyur, wilayah Bukit Sari Desa Pengulon, rentan terendam banjir. Kondisi makin parah karena di sepanjang Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, tidak terdapat saluran drainase.
Alhasil air mengalir ke arah utara dan merendam rumah-rumah warga. Salah seorang warga, Kadek Mariani, mengaku hanya bisa pasrah saat air semakin tinggi.
Saat itu dirinya langsung memilih mengungsi ke Banjar Dinas Tegallantang, Desa Pengulon. “Jam 5 sore itu airnya tambah tinggi. Sampai lebih satu meter, sepinggang saya.
Kasur terendam, barang elektronik rusak, peralatan dapur juga hanyut. Baju juga semua basah. Jadi ya terpaksa mengungsi. Sementara ini harus tidur di rumah mertua di Dusun Tegallantang,” kata Mariani.
Perbekel Pengulon, Komang Juliana mengatakan, banjir diduga terjadi karena saluran irigasi yang penuh dan meluap. Akibatnya air menggenangi hingga ke rumah-rumah penduduk.
“Total ada 75 kepala keluarga yang terendam rumahnya. Terpaksa warga kami mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat terdekat,” kata Juliana saat ditemui di Desa Pengulon, siang kemarin.