SINGARAJA – Nengah Sudiawan, 34, warga Banjar Dinas Mengandang, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, nekat menembak tetangganya, Nyoman Antara, 48, Minggu (11/3) petang lalu.
Sudiawan yang sehari-harinya hidup sebagai petani itu, nekat melakukan aksi penembakan karena dipicu rasa sakit hati pada korban. Mengingat korban sempat menyelingkuhi istri tersangka.
Akibatnya korban langsung tersungkur di kebun milik tersangka. Beberapa kerabat korban yang saat itu ada di lokasi kejadian, langsung melarikan korban ke RSU Kertha Usada Singaraja.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, ada dua luka tembak di tubuh korban. Satu luka tembak ada pada bagian bawah telinga kanan, dan satu luka tembak lainnya ada pada bagian leher kanan.
Kedua peluru masih bersarang di tubuh korban. Satu peluru bersarang pada bagian leher, sementara satu peluru lainnya terbawa saluran pernafasan dan kini bersarang pada dada kiri korban.
Kabid Pelayanan Medik RSU Kertha Usada dr. Luh Sumiari mengatakan, hingga Senin (12/3) sore, kondisi korban Nyoman Antara relatif stabil.
“Sementara kami rawat di ruang Intensive Care (ICU, Red). Kami sudah lakukan pemasangan alat untuk membantu pasien. Sekarang kondisinya relatif stabil.
Memang masih mengeluhkan sesak dan sementara ini pasien hanya bisa berada pada posisi setengah duduk. Belum bisa terlentang,” kata Sumiari saat ditemui sore kemarin.
Sumiari mengakui kedua peluru masih bersarang di tubuh korban. Tim medis sudah menyarankan pada keluarga agar korban dirujuk ke RS Sanglah.
Pasalnya tindakan medis pengangkatan peluru, membutuhkan sumber daya manusia dan perlatan yang memadai.
“Benda asing (peluru, Red) itu masih disana, kami hanya memberikan support alternatif. Kalau misalnya dibiarkan dalam jangka waktu panjang, bisa timbulkan komplikasi.
Jadi kami sudah sarankan pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. Cuma masih ada kendala, keluarga belum bersedia dirujuk,” imbuh Sumiari.