RadarBali.com – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Meseum Gunarsa Klungkung kemarin (4/8) ternyata berawal dari lukisan sang maestro tentang presiden yang sederhana tersebut.
Jokowi sendiri mengakui kalau 3 April lalu mengundang Nyoman Gunarsa beserta ibu ke Istana Presiden. Saat itu Gunarsa juga membawa beberapa koleksi lukisannya.
Sebelum datang ke museum, staf Kepresidenan sempat berkunjung ke Museum Gunarsa dan menemukan lukisan Jokowi lagi minum jamu.
Sekretariat Presiden lalu melaporkan terkait lukisan tersebut sehingga sang maestro diundang presiden ke istana.
“Kok Pak Nyoman tahu saya suka minum jamu,” ujar Jokowi dalam sambutan lisannya usai meresmikan Meseum Kontemporer milik Nyoman Gunarsa.
Menurut Jokowi, keberadaan museum penting bagi budayawan. Sementara seni adalah roh kehidupan masyarakat.
Jokowi tiba di museum pukul 15.00 wita. Disana sudah menunggu Nyoman Gunarsa beserta ibu dan putanya I Gede Artison Andarawata alias Sony.
Ikut menunggu Jokowi, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta ibu. Selain itu tampak hadir juga Raja Puri Klungkung Ide Dalem Semaraputra, petajuh MUDP Bali Ide I Dewa Ngurah Swasta, dan anggota DPR RI I Gusti Sri Arya Wedakarna.
Terlihat juga pemilik museum se – Bali di antaranya Pande Suteja Neka. “Jujur saja saya kagum dengan karya Pak Nyoman Gunarsa,” ujarnya.
Bahkan dirinya meminta Dirjen Kebudayaan ikut membantu merawat museum Gunarsa. “Ya, pemerintah bersama dengan keluarga Pak Nyoman Gunarsa akan bersama sama membantu dan merawat museum ini,” ujarnya.
Cukup lama Jokowi di Museum Gunarsa. Sekitar 1,5 jam. Kembali dari museum, Jokowi lalu menuju ruang depan Museum Gunarsa.
Disana presiden disambut dengan tari Rejang Rentang yang merupakan tarian khas Desa Adat Banda.
Ditemui terpisah, Nyoman Gunarsa mengaku senang presiden mau berkunjung ke museum. “Museum itu pusat peradaban, untuk tahu peradaban kunjungilah museum,” ujar Gunarsa.