DENPASAR – Memasuki awal tahun 2018, kinerja perbankan di Provinsi Bali menunjukkan tren positif. Hal ini tercermin dari fungsi intermediasi bank yang meningkat.
Ini bisa dilihat dari capaian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan juga capaian kredit selama bulan Januari lalu.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali-Nusa Tenggara, Hizbullah menyatakan, penghimpunan DPK bulan Januari mengalami peningkatan sebesar 7,8 persen jika dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Sebagian besar, DPK berasal dari deposito yang mencapai 39,74 persen dan tabungan yang mencapai 45,44 persen.
“Dengan capaian ini, untuk mengarungi tahun 2018, kinerja perbankan di Bali akan mengalami peningkatan,” tutur Hizbullah.
Selain capaian positif yang terlihat dari DPK, hingga posisi bulan Januari penyaluran kredit juga mengalami peningkatan sebesar 6,15 persen dari tahun sebelumnya dengan capaian Rp 82,05 triliun.
Sebagian besar penyaluran kredit di bulan Januari tersebut merupakan sektor produktif seperti modal kerja dan investasi sebesar 60,98 persen.
“Jadi diharapkan ada peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp 17 triliun dibanding tahun sebelumnya tahun ini,” bebernya.
Peningkatan juga terlihat pada sisi capaian aset perbankan pada bulan Januari juga mengalami peningkatan sebesar 7,50 persen menjadi Rp 120,6 triliun dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Selain itu, dengan perkembangan zaman yang terjadi, layanan jasa keuangan kini semakin beragam dan modern, salah satunya melalui financial technology (fintech).
Pihaknya mengimbau agar perbankan terus meningkatkan pelayanan dan perlindungan konsumen melalui mekanisme pengaduan nasabah sesuai ketentuan yang ada.
Peningkatan transparansi informasi produk perbankan dan edukasi bagi nasabah dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepercayaan nasabah dan calon nasabah.