33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 14:11 PM WIB

Viral di Medsos, Pembunuh Lumba-Lumba Itu Akhirnya Dibekuk, TSK Bilang

KUBU – Dua hari terakhir jagad media social dihebohkan dengan aksi pembunuhan seekor lumba-lumba. Mamalia penolong itu tidak hanya dipotong-potong, tapi juga dikuliti untuk diambil minyaknya.

Aksi itu meluas setelah anak si pembunuh mamalia cerdas itu mengunggah potongan daging lumba-lumba itu di akun facebook “Tut Tony”.

Spontan aksi itu mendapat tanggapan warganet. Mayoritas membully aksi tak terpuji itu. Mereka menyayangkan ulah pelaku yang tega menghabisi si lumba-lumba.

“Awas sebentar lagi diciduk polisi puak,” kata Adi Wira Karna.  “Pedalem san lumba2 tampah ci duuhhh nak joh2 gumi kebali lovina nak nolih lumba2 gen jhon ci ngudiang

nampah ne boye2 jhon duuhhh geleng2 kepala bene cang nolih Aing ade be nelenan gunk,” ujar Made Wiadnyana menambahkan.

Akun lain ikut memberi komentar dengan nada lebih bijak. Lumba”… selain di lindungi, dia adalh hewan yg penuh kasih dan sahabat nelayan,

meskipun tdk di lindungi, apakah masih tega buat kita untuk menyembelih nya ? pikirkanlah sodara, masih banyak pilihan lain yg bisa kita konsumsi,” kata I Komang Sudarma.

Mendapat protes keras netizen selama dua hari terakhiur, melalui akun facebook Tut Tony langsung melakukan klarifikasi.

“Saya minta maaf atas foto yang saya unggah,saya tidak tau bahwa ikan lumba2 itu d lindungi..saya minta maaf sebesar2nya kpada smua orang maupun pihak yang berwenang,” kata Tut Tony di akun facebooknya.

Dia menambahkan, “Saya minta maap sebesar2nya karena saya menmukan ikan itu di sisir pantae karena saya potong untuk di cari legisya saya minta maaf sebesar 2nya”.

Tut Tony juga mengatakan bahwa dia mencari minyak lumba-lumba untuk pengobatan, tidak untuk dikonsumsi.

“Karena saya memotong ikan itu untuk dijadikan obat-obatan, yaya minta maaf sebesar-besarnya,” imbuhnya.

Meski menyesal dan meminta maaf secara terbuka, namun kasus ini terlanjur diketahui apparat. Akhirnya, apparat bergerak.

Tim Polair Polda Bali, BKSDA Bali, Polres Karangasem, dan Polsek Kubu menangkap pelaku pembunuhan lumba-lumba itu.

“Pelaku penyembelih lumba-lumba sudah kami amankan dan sementara di tahan di Polsek Kubu,” ujar akun Instagram @balaiksda_bali.

Sementara pelaku penangkapan lumba-lumba belum tertangkap karena masih melaut. Pelaku diketahui sebagai nelayan di Kubu, Karangasem.

Respons cepat apparat mendapat dukungan warganet. Mereka bersyukur pelaku telah diamankan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa kembali terulang.

“Terimakasih @balaiksda_balisaatnya kita semua sadar dan peduli terhadap satwa yang dilindungi,” ujar akun @satwabali99.

“Terimaksih @balaiksda_bali … semoga makin banyak yg peduli akan kelestarian satwa liar di Bali…bebas hudup di alam…tdk ditembak, ditangkap atau diperdagangkan aplg yg sudah bersatatus dilindungi dan hampir punah….salam Wildsari,” papar akun @yuyunyanwar. 

KUBU – Dua hari terakhir jagad media social dihebohkan dengan aksi pembunuhan seekor lumba-lumba. Mamalia penolong itu tidak hanya dipotong-potong, tapi juga dikuliti untuk diambil minyaknya.

Aksi itu meluas setelah anak si pembunuh mamalia cerdas itu mengunggah potongan daging lumba-lumba itu di akun facebook “Tut Tony”.

Spontan aksi itu mendapat tanggapan warganet. Mayoritas membully aksi tak terpuji itu. Mereka menyayangkan ulah pelaku yang tega menghabisi si lumba-lumba.

“Awas sebentar lagi diciduk polisi puak,” kata Adi Wira Karna.  “Pedalem san lumba2 tampah ci duuhhh nak joh2 gumi kebali lovina nak nolih lumba2 gen jhon ci ngudiang

nampah ne boye2 jhon duuhhh geleng2 kepala bene cang nolih Aing ade be nelenan gunk,” ujar Made Wiadnyana menambahkan.

Akun lain ikut memberi komentar dengan nada lebih bijak. Lumba”… selain di lindungi, dia adalh hewan yg penuh kasih dan sahabat nelayan,

meskipun tdk di lindungi, apakah masih tega buat kita untuk menyembelih nya ? pikirkanlah sodara, masih banyak pilihan lain yg bisa kita konsumsi,” kata I Komang Sudarma.

Mendapat protes keras netizen selama dua hari terakhiur, melalui akun facebook Tut Tony langsung melakukan klarifikasi.

“Saya minta maaf atas foto yang saya unggah,saya tidak tau bahwa ikan lumba2 itu d lindungi..saya minta maaf sebesar2nya kpada smua orang maupun pihak yang berwenang,” kata Tut Tony di akun facebooknya.

Dia menambahkan, “Saya minta maap sebesar2nya karena saya menmukan ikan itu di sisir pantae karena saya potong untuk di cari legisya saya minta maaf sebesar 2nya”.

Tut Tony juga mengatakan bahwa dia mencari minyak lumba-lumba untuk pengobatan, tidak untuk dikonsumsi.

“Karena saya memotong ikan itu untuk dijadikan obat-obatan, yaya minta maaf sebesar-besarnya,” imbuhnya.

Meski menyesal dan meminta maaf secara terbuka, namun kasus ini terlanjur diketahui apparat. Akhirnya, apparat bergerak.

Tim Polair Polda Bali, BKSDA Bali, Polres Karangasem, dan Polsek Kubu menangkap pelaku pembunuhan lumba-lumba itu.

“Pelaku penyembelih lumba-lumba sudah kami amankan dan sementara di tahan di Polsek Kubu,” ujar akun Instagram @balaiksda_bali.

Sementara pelaku penangkapan lumba-lumba belum tertangkap karena masih melaut. Pelaku diketahui sebagai nelayan di Kubu, Karangasem.

Respons cepat apparat mendapat dukungan warganet. Mereka bersyukur pelaku telah diamankan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa kembali terulang.

“Terimakasih @balaiksda_balisaatnya kita semua sadar dan peduli terhadap satwa yang dilindungi,” ujar akun @satwabali99.

“Terimaksih @balaiksda_bali … semoga makin banyak yg peduli akan kelestarian satwa liar di Bali…bebas hudup di alam…tdk ditembak, ditangkap atau diperdagangkan aplg yg sudah bersatatus dilindungi dan hampir punah….salam Wildsari,” papar akun @yuyunyanwar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/