GIANYAR – 100 warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati dirawat di Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar.
Mereka mengeluh mual, muntah dan sakit perut usai menyantap nasi bungkus usai mengarak ogoh-ogoh pada malam Pangerupukan, Jumat (16/3) malam pukul 22.00.
Akibatnya, para korban merayakan Nyepi di rumah sakit. Mereka butuh perawatan intensif akibat keracunan makanan itu.
Hingga Minggu (18/3) siang masih banyak warga yang mengecek kesehatannya di posko darurat yang dibuat Puskesmas Sukawati di Balai Banjar Mudita.
Menurut informasi, kejadian bermula ketika pihak banjar memesan 200 nasi bungkus dari salah satu pedagang di Sukawati.
Usai mengarak ogoh-ogoh, seluruh pemuda dan warga menyantap nasi bungkus dengan lauk telor, mie dan ayam sitsit.
Keesokan harinya, tepat di hari raya Nyepi, satu persatu warga mengeluh mual, muntah dan diare. Mereka langsung dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar.
“Sekarang mereka sedang dirawat untuk pemulihan. Kami perkirakan besok (Senin, red) sudah boleh pulang,” ujar Wakil Direktur Pelayanan RS Sanjiwani, dr. Anak Agung Oka Bratha.
Kasus ini juga mendapat perhatian kepolisian. Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta, menduga kasus ini karena keracunan makanan.
“Dugaan keracunan habis beli nasi bungkus. Kami masih selidiki,” tukas Kompol Sugiharta.