33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:03 PM WIB

Nelayan dan Oknum Aparat Tertangkap saat Nyepi, Wabup Sutjindra Bilang

SINGARAJA – Sejumlah warga di Buleleng, tertangkap pecalang karena berkeliaran saat nyepi. Mereka dianggap melanggar tapa brata penyepian.

Meski belum ada yang dikenakan sanksi adat, para pelanggar itu diminta tak mengulangi lagi perbuatannya pada pelaksanaan Nyepi berikutnya.

Dari sekian banyak yang tertangkap, salah seorang diantaranya adalah oknum aparat desa. Oknum aparat desa itu tertangkap di Pemandian Mumbul, Desa Anturan.

Oknum aparat desa berinisial KS itu, tertangkap tengah mandi di kolam pemandian bersama istri, tiga orang wanita yang diketahui

bekerja sebagai waitress café, serta seorang laki-laki yang memiliki hubungan asmara dengan salah satu waitress.

Perbekel Anturan Made Budi Arsana mengaku akan berkoordinasi terlebih dulu dengan desa pakraman, untuk mengetahui detail kejadian itu.

“Kami akan koordinasi dulu dengan adat, karena kami belum tahu persis kejadiannya seperti apa. Biar kami tidak salah nanti,” kata Budi.

Di sisi lain, Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng juga mengamankan empat orang nelayan yang melakukan aktifitas mencari ikan di perairan Buleleng saat Hari Raya Nyepi, Sabtu lalu.

Dari empat nelayan itu, tiga orang diamankan di perairan Desa Pemuteran, sementara seorang lainnya diamankan di perairan Desa Anturan.

Tiga orang yang diamankan di Pemuteran adalah Rustiadi dan Komang Sujana asal Kelurahan Kampung Anyar, serta Yanto Wijaya asal Kelurahan Kampung Baru.

Mereka ditangkap Sabtu siang. Sementara seorang lainnya adalah Zein Ahmad, asal Kelurahan Kampung Bugis yang diamankan di perairan Desa Anturan, Sabtu malam.

“Tiga orang yang diamankan di Pemuteran ini, langsung kami serahkan ke Desa Pakraman dan sudah diberi peringatan keras oleh desa pakraman.

Satu lagi yang diamankan di Anturan, kami bawa ke Pos Polair Anturan dan kami minta menandatangani surat pernyataan,” kata Kasatpolair Polres Buleleng AKP Putu Aryana.

Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra mengatakan, pelaksanaan tapa brata penyepian pada tahun ini, berjalan lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya.

Meski masih ada warga yang tertangkap melanggar tapa brata penyepian, namun jumlahnya sudah berkurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang masyarakat bisa melaksanakan catur brata dengan baik. Saat malam hari, di rumah juga tertib sekali. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih khidmat dan tertib lagi,” kata Sutjidra.

SINGARAJA – Sejumlah warga di Buleleng, tertangkap pecalang karena berkeliaran saat nyepi. Mereka dianggap melanggar tapa brata penyepian.

Meski belum ada yang dikenakan sanksi adat, para pelanggar itu diminta tak mengulangi lagi perbuatannya pada pelaksanaan Nyepi berikutnya.

Dari sekian banyak yang tertangkap, salah seorang diantaranya adalah oknum aparat desa. Oknum aparat desa itu tertangkap di Pemandian Mumbul, Desa Anturan.

Oknum aparat desa berinisial KS itu, tertangkap tengah mandi di kolam pemandian bersama istri, tiga orang wanita yang diketahui

bekerja sebagai waitress café, serta seorang laki-laki yang memiliki hubungan asmara dengan salah satu waitress.

Perbekel Anturan Made Budi Arsana mengaku akan berkoordinasi terlebih dulu dengan desa pakraman, untuk mengetahui detail kejadian itu.

“Kami akan koordinasi dulu dengan adat, karena kami belum tahu persis kejadiannya seperti apa. Biar kami tidak salah nanti,” kata Budi.

Di sisi lain, Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng juga mengamankan empat orang nelayan yang melakukan aktifitas mencari ikan di perairan Buleleng saat Hari Raya Nyepi, Sabtu lalu.

Dari empat nelayan itu, tiga orang diamankan di perairan Desa Pemuteran, sementara seorang lainnya diamankan di perairan Desa Anturan.

Tiga orang yang diamankan di Pemuteran adalah Rustiadi dan Komang Sujana asal Kelurahan Kampung Anyar, serta Yanto Wijaya asal Kelurahan Kampung Baru.

Mereka ditangkap Sabtu siang. Sementara seorang lainnya adalah Zein Ahmad, asal Kelurahan Kampung Bugis yang diamankan di perairan Desa Anturan, Sabtu malam.

“Tiga orang yang diamankan di Pemuteran ini, langsung kami serahkan ke Desa Pakraman dan sudah diberi peringatan keras oleh desa pakraman.

Satu lagi yang diamankan di Anturan, kami bawa ke Pos Polair Anturan dan kami minta menandatangani surat pernyataan,” kata Kasatpolair Polres Buleleng AKP Putu Aryana.

Di sisi lain, Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra mengatakan, pelaksanaan tapa brata penyepian pada tahun ini, berjalan lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya.

Meski masih ada warga yang tertangkap melanggar tapa brata penyepian, namun jumlahnya sudah berkurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang masyarakat bisa melaksanakan catur brata dengan baik. Saat malam hari, di rumah juga tertib sekali. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih khidmat dan tertib lagi,” kata Sutjidra.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/