AMLAPURA – Puncak bagian barat Gunung Agung dilaporkan longsor. Longsor diduga terjadi setelah letusan yang terjadi Minggu (25/3) lalu sekitar pukul 09.30 wita.
Menurut Komang Eka Semaraputra, relawan sekaligus Humas Pesebaya Agung yang turun ke lokasi menemukan ada longsoran dari puncak sebelah barat Gunung tertinggi di Bali tersebut.
Bahkan, menurut Mang Eka – sapaan akrabnya, kondisi Gunung Agung dilihat sudah compang camping pada bagian puncaknya.
Eka mengaku berada pada ketinggian sekitar 1,5 km dari puncak Gunung Agung saat mendeteksi longsor di sisi barat Gunung Agung.
Dia juga melaporkan kalau pohon pohon sekitar lereng barat Gunung Agung masih merangas karena debu vulkanik.
Namun demikian dahan dahan hijau mulai tumbuh karena musim hujan sudah mulai turun.
Mang Eka hanya sebentar bisa mengamati kondisi gunung karena selang beberapa menit kemudian kabut datang menyelimuti badan dan puncak Gunung.
Aktivitas Gunung Agung sendiri relatif tinggi. Kemarin, alat penangkap sinyal aktifitas Gunung Agung berbunyi meliuk liuk sekitar pukul 08.30 wita pagi.
Setelah itu ada laporan embusan dengan tekanan lemah. Hal ini dilaporkan Samiarsa yang juga Perbekel Dukuh, Kubu.
Sementara itu, siang sekitar pukul 14.00 wita Gunung Agung kembali terlihat mengepulkan asap putih dengan ketinggian sekitar 500 meter.
Asap berwarna putih dan mengarah ke utara. Dilaporkan juga ada embusan sebanyak dua kali dengan durasi 38-45 detik.
Ada juga gempa vulkanik dangkal dua kali dengan amplitude 4-4,5 mm dengan durasi 14-16 detik. Terjadijuga gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitude 7 mm dan durasi 51 detik.