DENPASAR – Ada kejadian menggelikan di rumah warga Jalan A Yani Selatan Nomor 71, Banjar Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, kemarin.
Mendadak ada seorang wanita diduga berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk rumah Gusti Gede Agung Manguningrat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung.
Gusti Gede Agung mengungkapkan, kejadian berlangsung begitu mendadak. Tiba-tiba keluarganya dikagetkan dengan hadirnya seorang perempuan yang mengaku dari Flores tanpa menggunakan celana.
Perempuan tersebut langsung masuk ke kamar anaknya. “Mengetahui itu bukan temannya, anak saya langsung lari memanggil saya, karena waktu itu ada di ruangan selatan nonton televisi,” ungkap Gede Agung.
Saat itu, perempuan yang belum diketahui identitasnya langsung masuk ke kamar anaknya merapikan pakaian dari kamar Gede Agung ke kamar anaknya.
Tanpa basa basi, Gede Agung bersama anak pertamanya langsung memegangnya untuk diperiksa.
“Kemungkinan dia depresi jika memang perempuan tersebut dianggap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasti akan mengamuk.
Tapi, ini sama sekali tidak, ditanya baik-baik dia nyahut, cuma dia sama sekali tidak memakai bawahan, ” jelasnya.
“Saya sempat carikan celana, ternyata itu bukan bekas istri saya tapi milik dia sendiri yang ditinggal di garasi rumah saya,” imbuhnya lagi
Mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana dan Buleleng ini lantas menanyakan identitas wanita tersebut.
Gede Agung bersama istrinya juga sempat memberikan makan dan minum. Setelah berhasil diamankan,
pihaknya langsung menghubungi satpol PP Kota Denpasar melalui Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kota Denpasar AA Ngurah Gde Risnawan.
Kepala Satpol PP Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga saat mengatakan, perempuan tersebut hingga saat ini masih ditempatkan di kantor Satpol PP.
Wanita itu akan diperiksa oleh psikiater. Pihaknya juga hingga saat ini belum mendapatkan keterangan terkait dengan identitas perempuan itu.
“Kami masih mencoba melakukan pendekatan, orang tersebut masih di kantor satpol PP. Kami juga masih minta bantuan ke dokter psikiater dari Dinas kesehatan Denpasar,” jelas Sayoga.