TABANAN – Sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi jineng (lumbung padi) yang berada di lantai 3 di rumah I Gusti Ngurah Budiarsa di Banjar Cengolo, Desa Sudimara, Tabanan ludes terbakar.
Terbakarnya lumbang padi tersebut diduga berasal dari dupa sembahyang. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juga rupiah.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.30 tersebut itu diketahui pertama kali oleh I Gusti Ngurah Wira warga sekitar.
Sontak saja, melihat kepulan asap dan yang berasal dari lumbung padi yang terbakar, Wira langsung memberitahukan pemilik rumah I Gusti Ngurah Budiarsa bahwa jineng yang berada di lantai 3 terbakar.
Takut api terus merembet ke pemukiman warga lainnya, pemilik rumah dibantu warga setempat sempat melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Baru petugas kebakaran langsung datang ke lokasi. Akhirnya api dapat dipadamkan. Meski demikian, tak satupun barang berhasil diselamatkan.
Padi dan peralatan sembahyang lainnya ludes dilalap api. Perbekel Sudimara Nyoman Ariadi menyatakan, kemungkinan besar api berasal dari dupa sembahyang.
Sebenarnya pemilik rumah tidak tahu. Syukur ada warga yang saat itu bersebelahan rumah sembahyang. Kemudian melihat asap membumbung tinggi yang keluar dari bangunan lumbung padi.
Warga yang melihat langsung membunyikan kentongan dan sehingga warga sekitar langsung memadam api dengan alat seadanya. Sehingga api dapat dipadamkan.
Namun, pemilik rumah mengalami kerugian sekitar 20 juta. Tidak ada korban jiwa dan api tidak menjalar ke rumah penduduk lainnya.
“Sementara ini kami menduga penyebab kebakaran adalah dupa di pelangkiran bangunan jineng yang jatuh ke lumbung padi,” ujar Ariadi.