NEGARA – Pembangunan pariwisata Jembrana akan sulit berkembang jika infrastruktur jalan tidak diperbaiki.
Terutama akses jalan dari Denpasar menuju Jembrana yang menjadi akses utama. Salah satu solusi adalah percepatan pembangunan jalan tol Denpasar- Gilimanuk yang selama ini menjadi aspirasi masyarakat.
Menurut anggota DPRD Bali Nengah Tamba kemarin, pariwisata tanpa didukung infrastruktur yang baik akan sulit berkembang.
“Akses dari Denpasar ke Jembrana sangat sulit. Jalanan rusak dan cukup jauh. Agen perjalanan dan guide pun tidak mau ambil risiko datang ke Jembrana,” kata Tamba kemarin.
Berdasar pengalaman selama ini, lanjutnya, hampir setiap tahun waktu tempuh menuju Jembrana dari Denpasar bertambah sekitar satu jam.
Hal tersebut disebabkan semakin banyaknya kendaraan, sedangkan perkembangan jalan sangat lambat. Kondisi ini semakin parah ketika ada kendaraan yang macet di jalan.
“Sekarang dari Denpasar bisa 4 jam atau 5 jam ke Jembrana, kalau ada truk mogok atau kecelakaan bisa lebih lama,” terangnya.
Infrastruktur jalan yang belum baik ini, menjadi salah satu penyebab kesenjangan ekonomi antara Bali selatan dan barat, serta Bali Utara.
Bali yang mengandalkan sektor pariwisata sebaran kunjungan wisatawan menjadi tidak merata. Apabila infrastruktur sudah memadai, maka pariwisata Jembrana juga akan maju.
“Padahal Jembrana juga punya potensi pariwisata yang tidak kalau bagus dengan daerah lain di Bali,” ungkapnya.
Salah satu solusi yang paling tepat, menurut Tamba, adalah pembangunan jalan tol Denpasar- Gilimanuk.
Dengan mudahnya akses dari pusat pariwisata di Bali yakni Bali selatan, maka pariwisata, kesenian dan kebudayaan Jembrana akan dikenal wisatawan.
Sebaliknya, akan percuma membangun banyak objek wisata kalau infrastrukturnya belum diperbaiki.
Pembangunan tol ini, juga merupakan aspirasi dari masyarakat Jembrana setiap melakukan reses. Mayoritas masyarakat menginginkan adanya tol untuk mempermudah akses dari menuju Denpasar atau sebaliknya.
Tamba juga menyinggung pada calon gubernur Bali yang saat ini sedang berkompetisi agar merealisasikan jalan tol tersebut jika menang.
“Gubernur pemenang kalau tidak mampu buat tol tutup buku (berhenti) saja jadi gubernur,” terangnya.